Search

Perlambatan Ekonomi Masih Membayangi, IHSG Bisa ke Zona Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,56% pada perdagangan pertama di pekan ini ke level 6.418,88. Koreksi IHSG yang sudah mencapai 1,8% sepanjang pekan lalu membuka ruang bagi investor untuk melakukan aksi beli.

Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan menguat: indeks Nikkei naik 0,39%, indeks Shanghai naik 0,57%, dan indeks Hang Seng naik 0,39%.

Meningkatnya gairah atas optimisme damai dagang AS-China membuat instrumen berisiko seperti saham menjadi incaran investor. Beijing menegaskan pihaknya bekerja siang dan malam demi terciptanya kesepakatan dagang dengan AS. Bahkan, China sudah mulai bicara soal menghapus pengenaan bea masuk.

"Bea masuk menurunkan kepercayaan investor dan membuat korporasi menunda investasinya. Sekarang, kedua pihak bekerja keras untuk mencapai kesepakatan. Semua itu bertujuan untuk menghapus bea masuk sehingga perdagangan AS-China menjadi normal kembali," jelas Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen, mengutip Reuters.

China pun berupaya untuk memenuhi keingingan AS, salah satunya adalah reformasi kebijakan subsidi. Kepala Komisi Administrasi dan Pengawasan Aset Negara China Xiao Yaqing menyatakan bahwa Beijing sedang membereskan isu ini.

"Bisa dibilang China tidak memiliki regulasi yang secara spesifik mengatur subsidi bagi perusahaan milik negara. Oleh karena itu, China sedang membersihkan dan menyusun standar untuk berbagai subsidi," ungkap Xiao, dikutip dari Reuters.

Sejauh ini, pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di resor golf Mar-a-Lago (Florida) masih terjadwal. Pertemuan tersebut paling cepat terjadi pada pertengahan bulan ini.

Di sisi lain, perlambatan ekonomi dunia masih menjadi isu yang membebani kinerja bursa saham regional. Minggu lalu, pemerintah China memangkas target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 menjadi ke kisaran 6%-6,5%.

Sebelumnya, target pertumbuhan ekonomi tahun 2019 dipatok di kisaran 6,5%. Sebagai informasi, perekonomian China tumbuh sebesar 6,6% pada tahun 2018, menjadikannya pertumbuhan paling rendah sejak 1990 silam.

Awan mendung tak hanya menyelimuti perekonomian Asia, namun juga perekonomian Eropa. Masih pada minggu lalu, European Central Bank (ECB) memutuskan untuk memangkas habis target pertumbuhan ekonomi Zona Euro untuk tahun ini menjadi 1,1%, dari yang sebelumnya 1,7%. Target pertumbuhan untuk tahun depan juga dipangkas menjadi 1,6%, dari yang sebelumnya 1,7%.

"Kehadiran dari ketidakpastian terkait dengan faktor-faktor geopolitik, ancaman dari proteksionisme, dan kerentanan di negara-negara berkembang nampak telah mempengaruhi sentimen ekonomi (di Zona Euro)," papar Gubernur ECB Mario Draghi dalam konferensi pers usai rapat, mengutip CNBC International.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2Tw6LhC
March 11, 2019 at 04:26PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Perlambatan Ekonomi Masih Membayangi, IHSG Bisa ke Zona Hijau"

Post a Comment

Powered by Blogger.