Search

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Memburuk, Harga Batu Bara Terjun

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara masih berpotensi masih akan mengalami penurunan. Hingga tahun berjalan harga si batu api sudah terkoreksi 8,3%. Permintaan akan batu bara dirasa akan berkurang karena banyak negara memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya.

Termasuk China sebagai pengkonsumsi batu bara terbesar di dunia yang memangkas pertumbuhan ekonominya dari 6.5% menjadi 6-5,5%. Tidak hanya itu, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed baru-baru ini juga menurunkan proyeksi ekonominya dari 2,3% menjadi 2,1%.

Penurunan konsumsi batu bara China membuat dibatasinya impor batu bara asal Australia. Berdasarkan data pelabuhan yang dihimpun oleh Platts, dua terminal di pelabuhan Newcastle, Australia hanya terdapat empat kapal yang menunggu antrean loading batu bara, Minggu (17/3/2019).

Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan minggu sebelumnya, di mana terdapat 6 kapal yang menunggu antrian. Padahal, awal Maret terdapat 13 kapal yang menunggu antrean.

Pialang batu bara asal Singapura mengatakan bahwa Australia tengah mencari pasar lain, seperti India dan Korea Selatan untuk menjadi alternatif pembeli.
Harga batu bara Newcastle kontrak Maret penutupan Kamis kemarin (21/3/2019) kembali amblas 0,1% ke posisi US$ 93,5/metrik ton.

Secara teknikal harga batu bara berpotensi menyentuh US$ 88/metrik ton akhir bulan depan.

Sumber: Refinitiv
Kecenderungan melemah terlihat dari posisinya yang bergerak di bawah garis rata-rata nilainya dalam lima hari (moving average/MA5).

Arah pelemahan juga terlihat dari indikator teknikal moving average convergence divergence/MACD, yang membentuk persilangan (dead cross). (yam/gus)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2Fkacyb
March 22, 2019 at 09:57PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Memburuk, Harga Batu Bara Terjun"

Post a Comment

Powered by Blogger.