Harga sahamnya melonjak 32% dalam debutnya di New York Stock Exchange dan memberi perusahaan kapitalisasi pasar senilai US$ 8,7 miliar. Hal itu menandakan ada permintaan yang kuat untuk memiliki bagian dari perusahaan jeans populer itu.
Saham Levi Strauss pada hari Rabu malam di penawaran umum perdana (IPO) di perdagangkan di US$ 17, lebih tinggi dari proyeksi awalnya yang sebesar US$ 14 hingga US$ 16 per saham.
Perusahaan yang kini diperdagangkan secara publik dengan simbol "LEVI" itu memiliki peluang untuk meningkatkan pangsa pasar dengan menjual jeans wanita.
Foto: IPO perusahaan Levi Strauss&Co. di Lantai New York Stock Exchange (NYSE). Reuters/Lucas Jackson
|
Bisnis inti Levi's yang adalah menjual jeans pria, seperti mengutip CNBC International. Bisnis itu menyumbang US$ 4 miliar terhadap pendapatan Levi yang mencapai US$ 5,6 miliar pada 2018 dan merupakan "pendorong utama keuntungannya," kata perusahaan itu.
Levi Strauss juga ingin terus memperluas bisnisnya dengan membangun toko-toko baru, memperbanyak diskon, dan membuat penjualan online. Secara geografis, perusahaan mengharapkan akan ada pertumbuhan penjualan lebih lanjut di China, yang hanya menyumbang 3% dari pendapatannya pada 2018.
Rencana itu dibuat bahkan saat industri jeans global tengah menghadapi tekanan dari pesaing baru dan bisnis celana alternatif lainnya seperti produsen legging Lululemon Athletica.
Selama 10 tahun terakhir, penjualan jeans global telah naik pada tingkat pertumbuhan tahunan 3,5%, lebih lambat dari peningkatan di seluruh kategori pakaian, menurut analis Bernstein Jamie Merriman.
Meski begitu, Levi Strauss telah mengukir tempat yang unik untuk mereknya sendiri, karena merupakan merek ikonik dan memiliki "kualitas luar biasa dengan harga terjangkau," kata perusahaan itu. Untuk tahun yang berakhir pada November 2018, Levi Strauss melaporkan penjualannya mencapai US$ 5,58 miliar, naik 13,7% dibanding tahun sebelumnya.
Peningkatan itu terjadi karena perusahaan juga menambah pemasarannya, yang melonjak hampir 24% dibanding tahun yang sama.
Ada beberapa upaya yang dilakukan Levi selama beberapa tahun terakhir untuk memperkuat hubungannya dengan pelanggan, termasuk menjadi sponsor di festival AS dan acara olahraga. Pada 2017, penyanyi Beyonce mengenakan celana pendek merek Levi untuk menyanyi di penampilan utamanya di festival musik Coachella.
Foto: Levi/CNBC
|
Perusahaan yang berusia 166 tahun itu pertama kali go public pada tahun 1971. IPO keduanya ini akan memberikan keturunan pendirinya kesempatan untuk menjual sebagian dari kepemilikan mereka. Menurut prospektus, anggota keluarga Haas akan menjual lebih dari 21 juta saham di IPO.
Namun, meskipun begitu, keluarga itu akan tetap memegang hampir 81% kekuatan suara, melalui struktur dual share perusahaan. Keluarga itu juga, melalui saham "Kelas B", akan memiliki 10 suara untuk setiap 1 suara dari pemilik saham "Kelas A" yang umum.
Levi Strauss mengatakan dalam dokumen IPO yang diajukan kepada regulator bahwa mereka berencana untuk menggunakan hasil dari penawarannya untuk berinvestasi lebih lanjut dalam bisnisnya, termasuk kemungkinan melakukan akuisisi atau investasi strategis. Pada saat pengajuan IPO-nya, perusahaan tidak memiliki rencana untuk investasi atau akuisisi segera. (prm)
https://ift.tt/2Ok0wYu
March 22, 2019 at 09:45PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Raksasa Jeans Levi's Kembali Melantai di Bursa"
Post a Comment