Search

Sempat di Zona Hijau, Poundsterling Kembali Terkapar

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki perdagangan sesi Eropa, Jumat (22/3/19), poundsterling kembali terkapar di hadapan dolar AS, setelah sebelumnya bertahan di zona hijau sepanjang sesi Asia.

Pada pukul 16:28 WIB, poundsterling diperdagangkan di kisaran US$1,3080 menjauhi level tertinggi harian di kisaran US$1,3157.


Penundaan Brexit belum mampu menjadi sentimen positif bagi poundsterling, hal ini tak lepas dari adanya syarat yang harus dipenuhi Perdana Menteri Inggris Theresa May.

Pada Kamis (21/3/19) kemarin, Uni Eropa sepakat untuk menunda Brexit asalkan PM May mampu memenangi voting proposal Brexit di Parlemen Inggris pekan depan. "PR" besar bagi PM May mengingat berkali-kali voting tersebut mentah di Parlemen.

Bahkan di pekan ini Parlemen Inggris menolak untuk kembali melakukan voting akibat proposal yang diajukan tidak ada perubahan substansial.

Setelah Uni Eropa setuju Brexit ditunda, PM May kini melempar bola panas ke Parlemen Inggris. Ia mengatakan para anggota Parlemen kini memiliki pilihan yang jelas terkait apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Jika proposal Brexit disetujui Parlemen pada pekan depan, Inggris akan mendapat penundaan hingga 22 Mei. Sementara jika kembali ditolak, Inggris hanya akan mendapat perpanjangan waktu hingga 12 April. Saat itu, Inggris akan mengalami Brexit tanpa kesepakatan atau no-deal.


Berbalik melemahnya poundsterling terhadap dolar juga mengikuti anjloknya kurs euro akibat semakin terlihatnya pelambatan ekonomi di Zona Euro.

Zona Euro menjadi salah satu mitra dagang besar Inggris, pelambatan ekonomi di kawasan 19 negara tersebut, bahkan sebelum Brexit resmi dimulai menjadi kabar buruk baru bagi negeri Ratu Elizabeth.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/prm)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2UOMnVF
March 23, 2019 at 12:06AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sempat di Zona Hijau, Poundsterling Kembali Terkapar"

Post a Comment

Powered by Blogger.