Apalagi BEI, untuk pertama kalinya akan kedatangan calon emiten klub sepak bola asal Bali, yakni Bali United. Klub yang diperkuat pemain Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly dan Ilija Spasojevic ini akan melepaskan sebanyak 2 miliar saham atau setara dengan 33% saham dengan target dana Rp 300 miliar.
Rencananya, klub sepak bola milik pengusaha nasional Pieter Tanuri yang bermarkas di Gianyar ini bakal melantai di bursa pada Mei 2019.
Inarno Djajadi, Direktur Utama BEI, mengatakan upaya mendorong calon emiten untuk melantai terus dilakukan. BEI bahkan mematok target cukup ambisius, setidaknya ada 75-100 perusahaan baru yang diharapkan masuk pasar modal.
Soal klub sepak bola, Inarno menilai prospek bisnis sepak bola dalam negeri cukup baik jika melihat perbandingan dengan besarnya bisnis sepak bola di luar negeri. Prospek sepak bola Tanah Air menurut dia potensial, apalagi Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar, setiap klub sepak bola bisa mengambil ceruk pasar yang lebih luas, termasuk pendapatan lewat penjualan tiket dan merchandise.
"Jangan salah, fans sepakbola kita enggak kalah banyak. Fansnya Persib dan Persija saja banyak, jadi belum tentu kalah dari klub luar negeri," kata Inarno, di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (26/2/2019).
Dengan agenda listing-nya Bali United, maka klub tersebut akan menjadi klub sepak bola pertama di Indonesia yang 'merumput' di pasar saham.
CEO Bali Bintang Sejahtera Yabes Tanuri mengatakan penawaran umum ini dilakukan atas desakan pendukung Bali United yang ingin klub ini lebih terbuka. Selain itu, perusahaan juga berharap perusahaan menjadi lebih baik dari segi keterbukaan informasi.
"Perusahaan melakukan renovasi berkelanjutan terus menerus, kami juga punya mega store cafe, juga berkembang terus," kata Yohanes di Gedung BEI, Selasa (26/2/2019).</span>
Secara historis, di BEI, belum ada klub sepak bola yang mencari pendanaan di pasar modal. Sebelumnya juga pernah mengemuka wacana Persija Jakarta dan Persib Bandung menyatakan keinginan serupa, tapi hingga kini belum juga terealisasi.
"Saham klub sepak bola di luar negeri bagus, karena ada pendapat selain merchandise. Jadi harus melihatnya secara menyeluruh," tutur Inarno.
Sebagai perbandingan, di luar negeri cukup banyak klub sepak bola mencari dana di pasar modal. Klub sepak bola asal Inggris, Manchester United, mencatatkan sahamnya di bursa saham New York pada 2012. Klub yang bermarkas di Old Trafford itu melepas 16,7 juta saham kepada publik dengan harga US$ 16/ saham.
Ada juga klub sepak bola asal Italia, Juventus yang sudah tercatat di Borsa Italiana pada Desember 2001. Klub dengan julukan Si Nyonya Tua yang kini diperkuat bintang Christiano Ronaldo itu melepas 32,5% saham kepada publik.
(tas)
https://ift.tt/2NuSxXY
February 26, 2019 at 10:10PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bali United IPO, Bos BEI Singgung Persib dan Persija Nih"
Post a Comment