Search

Benarkah Triliunan Dana Desa Bangun Infrastruktur Daerah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto melontarkan berbagai kritikan pedas terhadap kinerja pemerintah Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa tahun terakhir.

Kritik tersebut diungkapkan pada saat beradu pendapat dengan Jokowi yang juga Calon Presiden nomor urut 01 dalam debat resmi yang mengangkat tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Dalam kesempatan tersebut, salah satu kritik yang diberikan kepada Jokowi adalah dalam hal pembangunan infrastruktur yang dianggap tak efisien, bahkan dianggap grasa-grusu dan hanya menambah beban.


Namun, Jokowi menepis habis pernyataan tersebut dengan menggunakan data. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memaparkan bahwa pembangunan infrastruktur yang dikebut pemerintah tak melulu berada di perkotaan.

Dalam tiga tahun terakhir, kata Jokowi, pemerintah telah menggelontorkan dana desa sebesar Rp 187 triliun. Dari dana tersebut, telah terbangun 191.000 kilometer jalan di desa, dan 58.000 unit irigasi.

"Yang kita dapatkan, adalah telah dibangun 191.000 kilometer jalan di desa. Ini jalan produksi yang sangat bermanfaat bagi para petani. Dan juga 58.000 unit irigasi yang telah kita bangun dari dana desa," kata Jokowi.

Namun, tak sedikit publik yang mempertanyakan kebenaran data tersebut. Beredar data di sejumlah media sosial, bahwa hasil pembangunan dari dana desa tak seperti yang disebutkan oleh Jokowi.

CNBC Indonesia, Senin (18/2/2019) lantas menelusuri kebenaran dari data yang disampaikan Jokowi. Baik itu dari sisi angka penyaluran dana desa, sampai dengan pembangunan yang berasal dari dana tersebut.

Pertama, dari sisi alokasi dana desa sejak 2015 - 2018 yang mencapai Rp 187 triliun. Apa yang disampaikan Jokowi dalam debat kedua memang benar adanya.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pada 2015 pemerintah mengalokasikan dana desa sebesar Rp 20,67 triliun. Angka ini bertambah di 2016 menjadi Rp 46,98 triliun.

Kemudian pada tahun anggaran 2017, pemerintah kembali menambah alokasi dana desa sebesar Rp 60 triliun. Lalu pada 2018, alokasi dana desa tetap sebesar Rp 60 triliun.

Apabila dijumlah, maka dana desa yang telah digelontorkan pemerintah mencapai Rp 187,65 triliun. Angka tersebut, sama seperti yang dikemukakan Jokowi dalam debat.

Kedua, dari sisi hasil pembangunan infrastruktur dari dana desa. Jokowi menyebutkan, triliunan rupiah dana desa telah berhasil membangun 191.000 kilometer jalan desa, dan 58.000 unit irigasi di desa.

Berdasarkan data yang dihimpun CNBC Indonesia melalui Sistem Informasi Pembangunan Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, apa yang disampaikan Jokowi pun sudah sesuai data.

Dari data otoritas pedesaan, dana desa yang digelontorkan selama periode 2015 - 2018 - per tanggal 12 Desember 2018 - memang telah berhasil membangun 191.600 kilometer jalan desa, dan 58.931 unit irigasi.

Foto: iilustrasi/ilustrasi debat presiden/Edward Ricardo

Namun, triliunan dana desa tak hanya menghasilkan sekedar jalan dan irigasi. Dana tersebut berhail membangun 1.140.378 meter jembatan, hingga 8.983 unit pasar desa.

Kemudian, 37.840 kegiatan BUMDES, 5.371 unit tambatan perahu, 4.175 unit embung, 19.526 unit raga desa, 192.974 unit penahan kayu, hingga 959.569 unit air bersih.

Selanjutnya, adalah 240.587 unit MCK, 9.692 unit poliklinik desa, 29.557.992 meter drainase, 50.854 unit pendidikan anak usia dini, 24.820 posyandu, dan 45.169 unit sumur.

(dru)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2IhDvGh
February 18, 2019 at 08:37PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Benarkah Triliunan Dana Desa Bangun Infrastruktur Daerah?"

Post a Comment

Powered by Blogger.