
Selama ini, pembangunan depo terkendala ketersediaan lahan dan proses pembebasan lahan dari masyarakat.
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan proses pembebasan lahan terus dilakukan dan diperkirakan diperoleh seluruhnya pada Maret nanti, sehingga pada bulan berikutnya atau April, pembangunan menyeluruh bisa dilaksanakan.
Adapun LRT Tahap I Jabodebek ini memiliki panjang 44 kilometer untuk lintasan Cibubur-Cawang, Bekasi Tiimur-Cawang dan Cawang-Dukuh Atas.
"Di Bekasi lahannya seluas 10 ha, 5 ha tanah milik Adhi tapi sudah diduduki masyarakat, sedang pendekatan dan sudah akan selesai. Seluas 5 ha lahan baru dan sudah dibayar, beberapa pemberkasan. Pada Maret semua akan selesai, April sudah mulai konstruksi," kata Budi di Jakarta, Senin (11/2).
Menurut dia, pembangunan depo menjadi salah satu kendala dari pembangunan sarana untuk LRT. Pembangunan depo ini ditargetkan segera dikebut dan selesai pada awal 2021.
Saat ini secara keseluruhan progres pembangunan sudah mencapai 58%, dengan perincian per segmen jalur Cibubur-Cawang sebesar 78%, Bekasi Timur-Cawang 53% dan Cawang-Dukuh Atas 43%.
"Paling maju itu Cibubur-Cawang, tinggal long span [struktur girder dengan bentang panjang], trek yang lintasi tol dan sudah pasang rel di situ dan rel yang akan mengaliri listrik kereta Cibubur-Cawang sudah dipasang," jelas dia.
Di samping itu, pembangunan Stasiun Dukuh Atas juga akan dimulai, setelah Adhi belum lama ini memperoleh putusan dari Gubernur DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan untuk pembangunan stasiun tersebut, tepatnya di samping gedung Landmark.
Stasiun ini akan memiliki akses dekat dengan Stasiun KRL Sudirman, stasiun MRT, stasiun kereta cepat bandara dan akses busway.
Adapun untuk pengoperasiannya, LRT ini akan menggunakan sistem otomasi tanpa pengemudi (Grades of Automation 3/GoA 3) sesuai dengan mandat dari menteri yang bersangkutan.
Untuk tarif, Budi menjelaskan, menurut tingkat ekonomis, LRT ini layak diberikan tarif sebesar Rp 35.000. Namun, pemerintah bakal memberikan subsidi tarif menjadi sebesar Rp 12.000 saja. Meski demikian, belum jelas skema apa yang akan digunakan dalam penentuan tarif. PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku operator yang akan menetapkan.
Simak Penjelasan Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto di CNBC Indonesia TV, Senin (11/02/2019).
[Gambas:Video CNBC] (tas)
http://bit.ly/2Smt3St
February 11, 2019 at 07:25PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Beresin Masalah di Bekasi, Progres LRT Jabodetabek Terkendali"
Post a Comment