
Pada Senin (11/2/2019) pukul 11:04 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.035. Rupiah melemah 0,54% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Kala pembukaan pasar spot, rupiah sudah melemah 0,14%. Seiring perjalanan, depresiasi rupiah semakin dalam.
Akibatnya, posisi rupiah di klasemen mata uang Asia melorot. Kini rupiah sudah berada di posisi juru kunci alias menjadi mata uang terlemah di Asia.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 11:05 WIB:
Apa yang terjadi dengan rupiah? Sepertinya investor benar-benar cemas dengan data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Sejatinya data ini sudah keluar sebelum pembukaan pasar akhir pekan lalu, tetapi sepertinya investor tidak punya banyak waktu untuk mencerna.
Sekarang dengan waktu yang memadai, hasilnya adalah rupiah menjadi tertekan. Maklum, meski pada kuartal IV-2018 NPI tercatat surplus US$ 5,42 miliar tetapi karena terus defisit pada 3 kuartal sebelumnya, NPI sepanjang 2018 tetap minus US$ 7,13 miliar. Defisit NPI pada 2018 menjadi yang terdalam sejak 2013.
Sementara defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) pada kuartal IV-2018 adalah 3,57% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ini menjadi defisit terdalam sejak kuartal II-2014.
Sedangkan secara tahunan, defisit transaksi berjalan masih di bawah 3% PDB tepatnya 2,98%. Namun ini juga menjadi catatan terburuk sejak 2014.
Apalagi kemudian PT Pertamina menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kalau harga BBM lebih murah maka konsumsinya tentu akan meningkat.
Di sini kemudian timbul masalah, karena suka tidak suka pasti impor BBM bakal membengkak demi memenuhi permintaan masyarakat.</span> Pembengkakan impor BBM sangat berpotensi menekan transaksi berjalan, fondasi utama penopang rupiah karena menggambarkan pasokan devisa jangka panjang dari ekspor-impor barang dan jasa.
Risiko defisit transaksi berjalan yang semakin dalam membuat rupiah rentan melemah, karena fondasinya begitu rapuh.</span> Sentimen negatif ini sangat membebani laju rupiah. Akibatnya, rupiah merana dan menjadi mata uang terlemah di Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
http://bit.ly/2Glk0Lk
February 11, 2019 at 06:17PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "CAD Terdalam Sejak 2014, Rupiah Terlemah di Asia!"
Post a Comment