Search

Dari Pada Saling Kanibal, Fintech dan Bank Kolaborasi Saja

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan perusahaan teknologi keuangan (fintech) tidak akan berkembang optimal jika tidak bersinergi dengan lembaga keuangan lainnya.

Deputi Direktur Pengaturan Penelitian dan Pengembangan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Munawar Kasan mengatakan fintech lahir dengan semangat beri kemudahan akses keuangan yang lebih cepat dan mudah.

"Sebagai negara kepulauan, Indonesia tentu punya masalah spesifik yang beda dgn negara lain, di bidang ekonomi masalahnya keterbatasan akses pada lembaga keuangan khususnya perbankan. UMKM tidak semua punya akses pendanaan bank atau lainnya," ujar Munawar dalam diskusi 'Mendorong Sinergi Lembaga Keuangan Fintech' di Jakarta, Rabu (27/2/2019).


Berdasarkan riset OJK pada tahun 2016, masih ada gap pendanaan yang tinggi di Indonesia, sekitar Rp 988 triliun per tahun. Kebutuhan pendanaan Rp 1.649 triliun hanya mampu dipenuhi oleh lembaga keuangan senilai Rp 660 triliun. Selain itu, 60% pendanaan terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Indonesia masih punya masalah pada tingkat inklusi keuangan di Indonesia. Tahun 2016 inklusi keuangan hanya sekitar 67,82%. Akhir tahun ini targetnya 75%. Artinya 75% rakyat Indonesia akses layanan keuangan.

Munawar menambahkan OJK tidak memandang fintech lending sebagai kompetitor industri perbankan. Pasalnya keduanya memiliki segmen yang berbeda. fintech lending hadir bagi masyarakat tidak bankable dan berikan layanan cepat yang belum bisa dilayani perbankan.

"Kami memandang banyak yang bisa dikerjasamakan [bank dan fintech]. Dalam mengelola lalu lintas transaksi maupun pendanaan. Sudah ada penyelenggara fintech lending yang telah bekerja sama dengan bank dalam hal pendanaan," jelas Munawar.

(roy/roy)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2Nw3KYv
February 27, 2019 at 05:52PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dari Pada Saling Kanibal, Fintech dan Bank Kolaborasi Saja"

Post a Comment

Powered by Blogger.