
"Masa kami tidak ada omong-omong (ke Inalum). Ini kan ibaratnya kita pacaran ya masa tidak telepon-teleponan," kata Presiden Direktur Vale Indonesia Nico Kanter saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya memang sudah melayangkan surat kepada pihak ESDM melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba), pada Januari 2019. Melalui surat tersebut, pihaknya melaporkan rencana perusahaan untuk melepas 20% sahamnya.
Namun, hingga saat ini, Nico mengatakan, pihaknya belum mendapat surat balasan dari pihak ESDM. Jatuh tempo jawaban dari pemerintah memang masih Oktober 2019, tapi Vale mengatakan jika kejelasan divestasi saham ini diputuskan lebih awal akan lebih baik.
"Tapi apapun yang diambil Vale nanti akan tetap mempertimbangkan keuntungan bagi negara," tambah Nico.
Di samping itu, meski sudah melakukan pembicaraan informal dengan Inalum, belum ada kepastian lebih lanjut terkait skema divestasi nantinya. Nico menuturkan, awalnya perusahaan berencana penjualan saham ini dilakukan business to business (B2B), namun hal tersebut kembali lagi kepada putusan akhir dari pemerintah.
Adapun, Direktur Keuangan Vale Febriani Eddy menambahkan, banyak cara yang bisa ditempuh dalam divestasi ini, apalagi mengingat Vale Indonesia adalah salah satu perusahaan publik.
Menurut Febri, salah satunya bisa dengan right issue. Keuntungannya dengan right issue, uangnya tetap berada di Indonesia.
"Tapi ini belum tentu diambil perusahaan. Secara prinsip, kata dia, perusahaan masih mencari skema yang pas dengan mempertimbangan imbal balik ke pemegang saham," tutur Febri.
"Kalau timingnya pas, saat itu butuh pendanaan dan kebetulan mekanisme pendanaanya bisa dibicarakan dengan cepat, ya bisa jadi (right issue) tapi itu bukan satu-satunya cara. Kan enggak mungkin kita fund rising activity tapi uangnya nganggur, enggak diapa-apain. Right isu kan uangnya ada di Indonesia, lebih enak dong," tambahnya.
Untuk valuasinya, Febri juga belum mau mengungkapkan berapa besaran yang bakal dipatok perusahaan. Kata dia, hitung-hitungannya baru bisa disebutkan setelah Kementerian ESDM sudah memberikan kepastian atau arahan saham Vale Indonesia bakal dibeli oleh pemerintah atau tidak.
"Hitung-hitungan dari market value (harga pasar) yang dipatok perusahaan bakal berbeda kepada pemerintah dan Inalum," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
http://bit.ly/2I7qHlw
February 08, 2019 at 03:10AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Diam-Diam, Vale PDKT ke Inalum Tawarkan Divestasi 20%"
Post a Comment