Direktur Utama Astra Agro Lestari Santosa mengatakan untuk menyiasati rendahnya harga di tahun lalu, perusahaan melakukan trading CPO yang dihasilkan dari kebun internal yang sudah diolah terlebih dahulu di refinery untuk memberikan nilai tambah. Sedangkan CPO dari Mitra yang dijual dalam bentuk mentah.
"Sepanjang 2018 tidak akan terlalu jauh beda dengan kuartal ketiga karena tertekan di akhir kuartal ketiga sampai dengan awal kuartal keempat," kata Santosa di Bandung, Jumat (15/2).
Tahun lalu total perusahaan memproduksi sebanyak 1,9 juta ton CPO ysng menyumbang mayoritas dari penjualan perusahaan.
Sebagai gambaran, akhir kuartal ketiga tahun lalu perusahaan mengalami penurunan laba bersih sebesar 18,22% menjadi Rp 1,12 triliun dari Rp 1,37 triliun di akhir September 2017.
Pendapatan perusahaan Selama sembilan bulan pertama 2018 tercatat naik 10,16% menjadi Rp 13,76 triliun dari Rp 12,49 triliun secara year on year (YoY).
Penurunan laba ini disebabkan karena naiknya beban produksi sebesar 15,95% jadi Rp 11,12 triliun dari Rp 9,59 triliun. Kenaikan beban produksi ini utamanya disebabkan oleh kenaikan penggunaan bahan baku dan biaya pengolahan, serta kenaikan pada biaya panen dan pemeliharaan.
Saksikan video tentang proyeksi produksi CPO tahun ini di bawah ini:
(roy/roy)
http://bit.ly/2UVwwUO
February 16, 2019 at 11:00PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Sawit Jeblok, Laba Astra Agro Bakal Turun di 2018"
Post a Comment