Sektor keuangan yang tak kunjung menguat kembali menjadi beban, aksi jual masif investor asing kembali mengarah ke saham sektor finansial. Asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net buy) hingga mencapai Rp 816 miliar pada pasar reguler.
Sektor keuangan juga tertekan oleh rupiah yang kembali mengalami pelemahan. Hingga penutupan di pasar spot, rupiah melemah 0,21% dan dibanderol Rp 14.085 per dolar AS. Kenaikan harga minyak mentah menjadi salah satu sumber pelemahan. Minyak acuan jenis Brent mengalami kenaikan hingga 5,26% dalam sepekan hingga berita ini di muat.
Secara teknikal, IHSG masih di bawah rata-rata levelnya selama dua puluh hari (moving average five/MA20) yang menggambarkan masih dalam fase koreksi minor tren.
Penguatan sangat tipis yang terjadi pada hari ini, Rabu (13/2/2019), membentuk grafik berpola short black candle. Pola tersebut mengindikasikan IHSG masih dalam kondisi bearish.
![]() |
Untuk perdagangan esok hari, IHSG berpotensi kembali terkoreksi mengingat sentimen negatif dari data penjualan otomotif roda empat bulan Januari yang mengalami penurunan 15,4%.
Selain itu, esok pukul 09:00 WIB akan diumumkan data Neraca Dagang Indonesia (Balance of Trade) bulan Januari yang diperkirakan masih mengalami defisit.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/prm)
http://bit.ly/2E9v1N6
February 15, 2019 at 12:23AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jangan Lengah, Derita IHSG Belum Berakhir"
Post a Comment