"Total cost dan capex digital Rp 5,2 triliun tahun ini. Itu termasuk security, software, hardware," kata Jahja dalam Konferensi Pers Laporan Keuangan Full Year 2018 di Hotel Kempinski, Kamis (28/2/2019).
Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim menyebut besaran dana itu lebih besar 24% dibanding pengeluaran perusahaan untuk digitalisasi tahun-tahun sebelumnya.
Setelah sebelumnya merilis fitur QRku dan OneKlik, beberapa waktu lalu BCA meresmikan produk widget keyboard yang dinamai BCA Keyboard. BCA keyboard bisa dipakai di semua aplikasi chatting, tidak perlu keluar lagi dari aplikasi untuk transaksi. Fitur itu akan memudahkan nasabah untuk bertransaksi melalui keyboard tanpa harus membuka aplikasi Mobile-BCA di ponsel.
Pembukaan rekening nasabah melalui aplikasi juga akan diluncurkan dalam waktu dekat. Rencananya fitur ini baru akan dilaunching pada 11 Maret mendatang.
Meski gencar mengembangkan digital, Jahja menyebut sampai saat ini dirinya masih akan mempertahankan cabang-cabang konvensional. Ia meyakini tidak semua nasabah BCA melek teknologi.
"Masih ada kok nasabah saya yang tidak punya kartu ATM. Kemudian dia minta tolong sekretarisnya untuk ambilkan uang." tandasnya.
(roy/roy)
https://ift.tt/2tJz1xU
March 01, 2019 at 01:14AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kembangkan Layanan Digital, BCA Siapkan Capex Rp 5,2 T"
Post a Comment