Berdasarkan laporan keuangan yang di rilis perseroan hari ini, Kamis (28/02/2019), kerugian yang dialami perseroan sepanjang 2018 meningkat tajam. Nilainya mencapai Rp 1,25 triliun dari Rp 191,41 miliar pada 2017.
Sepanjang 2018 perseroan harus menerima kenyataan pendapatan turun 0,49% menjadi Rp 12,97 triliun dari Rp 13,03 pada 2017. Padahal, beban usaha perseroan turun 3,29% menjadi Rp 9,27 triliun.
Presiden Direktur Hero Patrik Lindvall dalam siaran pers yang disampaikan melaporkan penurunan kinerja yang berkelanjutan pada bisnis supermarket dan hypermarket.
"Seperti yang terjadi pada peritel lainnya, kami menghadapi tantangan karena bisnis ritel makanan sedang beradaptasi dengan perubahan dalam preferensi pelanggan," kata Patrik, dalam siaran pers.
Menurut Patrik, pelanggan menginginkan akses terhadap produk dengan berbagai macam cara melalui format, lingkup, dan lokasi yang berbeda dan perseroan merasakan dampaknya karena terlambat dalam menanggapi perubahan dinamika konsumen.
"Ini adalah sesuatu yang perlu segera diatasi. Untuk memenuhi perubahan dalam permintaan konsumen, Perseroan memiliki kebutuhan mendasar untuk menata kembali serta meningkatkan daya saing dalam hal penawaran kepada pelanggan yang dilakukan secara bersamaan dengan meningkatkan rantai pasokan, produktivitas, dan standar operasional toko secara signifikan," tambah Patrik.
Namun untuk Guardian dan IKEA, kata Patrik, masih membukukan kinerja yang sangat baik. Perseroan berencana mendorong peningkatan di bisnis Kesehatan dan Kecantikan Guardian.
"Perseroan berencana untuk berinvestasi lebih lanjut dalam ekspansi dan pengembangan format bisnis Kesehatan dan Kecantikan di Indonesia," jelasnya.
Sementara untuk IKEA, perseroan juga terus berinvestasi dalam bisnis IKEA melalui percepatan pertumbuhan jaringan toko.
"Kami juga telah memperbaharui dan meluncurkan kembali platform online IKEA. Saat ini, pembangunan toko kedua IKEA di Jakarta Garden City sedang dilakukan, dan juga telah mendapatkan lokasi toko berikutnya di Bandung," pungkas Patrik.
Hero dan Sunset Industri Ritel
[Gambas:Video CNBC]
(hps/prm)
https://ift.tt/2UdIadI
March 01, 2019 at 01:02AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Makin Tertekan, HERO Merugi hingga Rp 1,25 T"
Post a Comment