Hingga pukul 12:00 WIB, dolar AS dibanderol pada level Rp 14.045. Rupiah melemah 0,61% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
Investor asing terlihat menahan diri untuk menambah portofolio investasinya. Hingga penutupan sesi I, asing mencatatkan beli bersih senilai Rp 45 miliar di pasar reguler.
Sementar itu, Yield 10 tahun Pemerintah juga terlihat mengalami peningkatan 0,07% ke level 7,86.
Sentimen negatif yang mempengaruhi pasar keuangan Indonesia berasal dari rilis data transaksi berjalan yang diumumkan diumumkan mengalami defisit (Current Account Deficit/CAD) untuk kuartal IV-2018 yang melebar hingga 3,57% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Adapun sektor yang menahan kejatuhan IHSG untuk tidak jatuh lebih dalam adalah sektor konsumer yang bobotnya cukup besar dalam indeks gabungan. Rencananya BI akan mengumumkan data penjualan eceran (retail sales) yang berpotensi mempengaruhi sektor tersebut.
Secara teknikal, IHSG masih pada jalur tren kenaikan (uptrend). Namun terbentuknya pola short black candle mengindikasikan potensi IHSG mengakhiri perdagangan hari ini pada zona merah.
![]() |
Pada sesi terakhir tersebut, IHSG berpotensi kembali bergerak di zona merah dengan rentang perkiraan pergerakan 6.500 - 6.550.
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/hps)
http://bit.ly/2GyMG2A
February 11, 2019 at 08:22PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Tertekan, IHSG Sesi II Berpotensi Berakhir Merah"
Post a Comment