"Saya minta ditransformasikan ke dalam sistem. Semua negara sudah melakukan. Kalau enggak ketinggalan kita. Negara cepat akan kalahkan negara yang lambat. Itu kunci yang kita pegang. Dalam segala hal kita harus cepat. Dunia sudah berubah total," kata Jokowi.
Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/2/2018).
Foto: Presiden RI foto bersama pegawai Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional Tahun 2019. (CNBC Indonesia/Chandra Giant Asmara)
|
Kepala Negara mengaku kerap kali menemukan kantor-kantor BPN di berbagai wilayah di Indonesia yang masih menggunakan sistem manual. Hal tersebut, akhirnya memperlambat proses kepengurusan perizinan.
"Layanan pertanahan dari mana saja. Kantor pertanahan tak lagi pada, tak lagi penuh orang ngantri," ujar Jokowi.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, bukan perkara sulit bagi kementerian mentransformasikan proses bisnis ke digital. Apalagi, Presiden menginginkan pada 2025 mendatang seluruh masalah sertifikat tanah dapat diselesaikan.
"Ini gak sulit bangun sistem, platform. Bukan hal yang mahal. Buat platform aplikasi, sistem itu sangat murah dan bukan sesuatu yang sulit," kata Jokowi.
Dalam kesempatan berbeda, Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN Himawan Arif Sugoto menjamin, 50% pelayanan di berbagai kantor BPN di seluruh Indonesia akan terdigitalisasi pads 2025 mendatang.
"Kalau semua negara, itu sudah 90% digital," kata Himawan di kompleks Istana Kepresidenan.
Simak video tentang program satu juta rumah Jokowi di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq)
http://bit.ly/2MS5IC3
February 06, 2019 at 09:45PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Temuan Jokowi: Kantor-kantor BPN Masih Pakai Sistem Manual"
Post a Comment