Sekretaris Perusahaan PSSI Imelda Agustina Kiagoes mengatakan berdasarkan laporan keuangan tidak diaudit, pendapatan tersebut naik menjadi US$ 63,5 juta (Rp 889 miliar, asumsi kurs Rp 14.000/US$). Dari sebelumnya US$ 49 juta (Rp 686 miliar).
"Pencapaian kinerja pendapatan ini adalah terbesar bagi perusahaan dalam lima tahun terakhir, berkat kinerja harga batu bara thermal global yang solid serta kenaikan konsumsi domestik batu bara thermal dan program ekspansi armada perusahaan yang berkelanjutan sejak 2016," kata Imelda melalui siaran persnya, Rabu (6/2).
Secara total, perusahaan mengangkut batu bara sebanyak 33,5 juta metrik ton. Naik 11% dari realisasi di 2017 yang sebanyak 30,2 juta metrik ton.
Dari jumlah pendapatan tersebut, sebesar 55% disumbangkan oleh lini bisnis kapal tongkang. Sebab, kapal jenis ini mengalami pertumbuhan volume pengangkutan mencapai 32% atau naik menjadi 12,9 juta metrik ton di 2018 dari sebanyak 9,8 juta metrik ton di tahun sebelumnya.
Kemudian, sebesar 40% disumbang oleh fasilitas muatan apung yang kontribusinya menurun alibat adanya divestasi satu unit kapal tahun lalu. Sisanya oleh kapal induk yang merupakan lini bisnis baru perusahaan dan menyumbang 280 ribu metrik ton pengangkutan. (hps)
http://bit.ly/2WMzAEr
February 06, 2019 at 08:52PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tutup 2018, Pendapatan Pelita Samudera Naik 30% Jadi Rp 889 M"
Post a Comment