Munculnya tagar tersebut sebagai respons atas kicauan CEO Bukalapak Achmad Zaky di Twitter soal dana riset Indonesia yang masih tertinggal dan istilah "presiden baru" yang kemudian viral pada Kamis (14/2/2019).
"Beliau (Presiden Jokowi) khawatir kalau ini terus berlanjut uninstall terhadap Bukalapak, ini akan mengganggu bisnis e-commerce di Indonesia. Harus kita tahu Bukalapak ini adalah salah satu empat dari unicorn kita," kata Teten, kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).
Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu menegaskan, jangan sampai, seruan uninstall #Bukalapak berdampak bagi pelaku e-commerce unicorn lainnya seperti Go-Jek, Traveloka, maupun Tokopedia, sebab banyak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang menggunakan platform tersebut untuk memasarkan produknya. Keempat perusahaan rintisan masuk dalam kategori perusahaan rintisan dengan valuasi di atas 1 miliar dollar AS.
Foto: CNBC Indonesia TV
|
"Banyak UMKM yang menggunakan marketplace-nya di empat unicorn ini. Jadi jangan sampai ini kemudian menjadi rusak," imbuhnya.
Senada, Presiden Joko Widodo sesuai pertemuan dengan CEO Bukalapak juga menyuarakan agar tagar #UninstallBukalapak dihentikan. Jokowi mengatakan, pemerintah terus mendorong generasi muda yang memiliki inovasi dan kreativitas, turut memajukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari yang tadinya ekosistem bisnisnya belum terkoneksi secara daring, untuk mulai masuk ke sistem marketplace.
Sisi lain, kepala negara juga mendorong e-commerce unicorn tanah air bisa bersaing dengan unicorn negara-negara lainnya. "Sehingga lagi kita harus juga mendorong unicorn Indonesia agar memiliki ruang untuk berkompetisi dengan negara-negara lain," ujar Jokowi.
Saksikan video tentang pertemuan Bos Bukalapak di Istana di bawah ini:
(roy/roy)
http://bit.ly/2Gt3B7k
February 16, 2019 at 11:20PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "#UninstallBukalapak, Istana: Bisa Ganggu Bisnis e-Commerce"
Post a Comment