
Komitmen tersebut ditunjukkan dengan rencana kepala negara membangun 1.000 balai latihan kerja khusus di pondok pesantren di berbagai wilayah Indonesia.
"Misalnya, sebuah pondok ingin skill yang mau di-upgrade garmen, ya berarti kita berikan di situ peralatan yang berkaitan dengan garmen," kata Jokowi, dikutip melalui keterangan resmi, Jumat (8/2/2019).
Hal itu dikemukakan kepala negara saat bersilaturahmi dengan ratusan ulama se Jakarta Depok Tangerang Bekasi (Jadebek) yang digelar di Istana Negara.
Menurut Jokowi, apabila balai latihan kerja ini sudah berjalan dengan benar, maka ke depannya pemerintah akan memberikan kepada pondok pesantren yang ada di seluruh Indonesia sebanyak 28.000.
Jokowi pun mengungkap berbagai alasannya menggencarkan program ekonomi syariah yaitu karena besarnya potensi ekonomi syariah di Indonesia.
Namun, kepala negara memahami bahwa perkembangan ekonomi syariah di Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya, terutama di Asia dan Timur Tengah.
"Indonesia sebagai sebuah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, ekonomi syariah kita baru berkembang 5%. Misalnya Malaysia 23%, Saudi 51%, UEA 19%. Kita baru 5%. Padahal Indonesia pasar besar ekonomi syariah," kata Jokowi.
Maka dari itu, Jokowi pun membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang langsung dipimpin olehnya. Adapun pelaksanaan komite seperti ini, justru dijalankan oleh penyelenggara negara.
"Saya juga pengin ngerti, ini ada tantangannya di mana, hambatannya di mana, problemnya ada di mana, saya pengin ngerti. Sudah saya ketuai sendiri," katanya
"Nanti kalau sudah berjalan saya serahkan ke menteri yang terkait dengan ini. Tapi sekali lagi tidak gampang. Saya tahu tidak mudah. Ada banyak hal yang harus kita luruskan," ungkapnya.
(roy/roy)http://bit.ly/2SvOYpF
February 08, 2019 at 06:19PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Usai Bank Wakaf Mikro, Jokowi Bangun Ribuan BLK di Pesantren"
Post a Comment