
Ariawan, Head of Fixed Income Research PT BNI Sekuritas, mengatakan Presiden China Xi Jinping mengatakan pertemuan damai dagang pekan lalu di negaranya akan dilanjutkan pekan ini di Amerika Serikat (AS).
Setelah itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan membuka peluang memundurkan tenggat waktu hingga 60 hari bagi negosiator mencapai kesepakatan."Presiden Reserve Bank San Francisco Mary Daly mengusulkan bank sentral menahan penaikan suku bunga pada 2019 karena adanya pertumbuhan ekonomi yang melambat dan inflasi," ujar Ariawan dalam risetnya pagi ini (18/2/19).
Dia menilai turunnya tingkat imbal hasil US Treasury dapat menaikkan atraktivitas pasar obligasi Indonesia. Selisih (spread) yield antara surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun Indoensia dengan yield US Treasury bertenor sama mencapai 535 bps, lebih tinggi daripada rerata yield spread pada 2018 450 bps.
Dengan positifnya prediksi pasar, Ariawan menilai seri menengah dan panjang seperti FR0077, FR0059, FR0078, FR0054, FR0074, FR0068, dan FR0079 dapat menjadi pilihan atraktif bagi investor.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/roy)
http://bit.ly/2GP92NA
February 18, 2019 at 04:16PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Xi Jinping Bersuara, Harga SUN Berpotensi Mengudara"
Post a Comment