Search

Bangun Jargas, Hemat Devisa Rp 216 Miliar/Bulan di 2018

Jakarta, CNBC Indonesia- Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) mencatat sepanjang 2018 jaringan gas rumah tangga (jargas) sudah menjangkau hingga 325.773 sambungan rumah tangga. Dengan jumlah tersebut maka sudah terjadi penghematan Rp 216 miliar di 2018 karena impor LPG yang bisa ditekan.

"Penghematannya 2.831 ton per bulan atau Rp 18,08 miliar per bulan, jadi kalau dikalikan 12, penghematannya jadi Rp 216 miliar dalam setahun," ujar Kepala Seksi Akun Pengaturan dan Tarif BPH Migas Raden Mas Irawan Bayu Kusuma saat ditemui di Jakarta, Selasa (5/3/2019).


Lebih lanjut, dia menuturkan, dengan pembangunan jargas ini, diharapkan dapat menekan impor LPG yang masih dinilai tinggi.

Sebelumnya, impor LPG yang mencapai Rp 64 triliun di 2018, mendorong pemerintah untuk mencari berbagai strategi mengatasinya. Salah satunya adalah dengan makin menggencarkan Jargas. 

Demi mengebut Jargas ini, Presiden Joko Widodo akhirnya meneken dan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil. Perpres ini diteken pada 23 Januari 2019.

Adapun, Kementerian ESDM menyatakan jargas memiliki banyak manfaat untuk rumah tangga. 

"Mengurangi biaya rumah tangga sekitar Rp 90 ribu per bulan per keluarga. Kemudian lebih praktis, bersih, dan aman dibandingkan tabung LPG 3kg," tulis Kementerian ESDM.

Hingga 2018, terdapat 463.619 rumah tangga yang tersambung jaringan gas. Ini melonjak dari 2014 yang baru terpasang di 200 ribu rumah tangga. Di 2018 sebanyak 90.429 rumah tangga baru yang tersambung, dengan perincian 89.906 dibangun APBN dan 523 dibangun PGN.

Saksikan video soal gas bumi di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]

(gus)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2H1UNWu
March 06, 2019 at 03:08AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Bangun Jargas, Hemat Devisa Rp 216 Miliar/Bulan di 2018"

Post a Comment

Powered by Blogger.