Search

Bos BEI Yakin IHSG Bullish Saat Pilpres 2019, Ini Faktanya!


Meski demikian, Inarno tak menampik ada sejumlah tantangan bagi pasar saham di tahun ini, baik dari domestik maupun eksternal.

Tantangan domestik bersumber dari masih banyaknya perusahaan tercatat yang belum melaporkan kinerja keuangan di tahun 2018.

Tantangan berikutnya yakni produk-produk ini di pasar modal masih kurang, sehingga otoritas bursa menginisiasi sejumlah produk baru di tahun 2019.

Dari sisi fundamental ekonomi domestik, transaksi berjalan (current account) yang masih defisit juga masih menjadi tantangan.

Meski demikian, Bank Indonesia meyakini neraca transaksi berjalan diperkirakan terjaga dalam batas yang aman, di bawah 3% Produk Domestik Bruto tahun ini.

Adapun, sentimen eksternal masih bersumber dari arah kebijakan bank sentral AS, The Fed, apakah akan tetap mempertahankan Fed Funds Rate atau malah menaikkannya tahun ini.

"Kebijakan moneter The Fed sangat pengaruh terhadap kita. Ketegangan perang dagang AS dan China itu juga masih hangat, itu tantangan kita ke depan juga mengenai proyeksi perlambatan ekonomi global," kata Inarno.

Sebagai perbandingan, Tim Riset CNBC Indonesia, dalam analisisnya mengungkapkan ada korelasi positif antara pasar saham dan pemilihan presiden.

Dalam tiga pemilihan presiden terakhir (2004, 2009, dan 2014), IHSG membukukan imbal hasil yang sangat-sangat impresif. Pada tahun 2004, IHSG melejit hingga 44,6%. Kala itu, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Muhammad Jusuf Kalla memenangkan pertarungan melawan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi.

Pada tahun 2009, IHSG meroket hingga 87%. Pada pertarungan tahun 2009, SBY berhasil mempertahankan posisi RI-1, namun dengan wakil yang berbeda. Ia didampingi oleh Boediono.

Beralih ke tahun 2014, mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berhasil menempati tahta kepemimpinan tertinggi di Indonesia dengan menggandeng Jusuf Kalla sebagai wakilnya. Pada saat itu, IHSG melejit 22,3%.

Sepanjang 2004-2014, IHSG rata-rata memberikan imbal hasil sebesar 26,2% setiap tahunnya. Lantas, imbal hasil pada 3 tahun politik terakhir selalu berada di atas rata-rata, kecuali pada tahun 2014.

(tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2HxugQT
March 20, 2019 at 09:09PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Bos BEI Yakin IHSG Bullish Saat Pilpres 2019, Ini Faktanya!"

Post a Comment

Powered by Blogger.