Search

Sasar Properti, Indocement Bidik Pendapatan Naik 4% Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pemilik merek Semen Tiga Roda, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTPmenargetkan pertumbuhan volume penjualan sebesar 4% atau sekitar Rp 15,80 triliun dari realisasi penjualan di 2018 yang mencapai Rp 15,19 triliun.

Pertumbuhan pendapatan tersebut sejalan dengan target pertumbuhan yang dipatok industri semen nasional untuk 2019.

Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya mengatakan penjualan semen diprediksi baru akan meningkat pesat pada paruh kedua tahun ini. Hal itu mengingat di semester I ini ada agenda pemilu presiden dan bulan Ramadhan yang biasanya pada musim tersebut industri semen cenderung tertekan.

"Sampai tengah tahun penjualan akan lebih kecil 1%-2%, second half lebih besar, setelah pemilu diharapkan kondisi berubah. Serba salah ada pemilu dan puasa lebaran, buat semen kurang bagus sampai Juni," kata Christian saat paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (22/3).


Dengan target tersebut berarti pertumbuhannya melambat dibandingkan dengan tahun lalu. Pada 2018, penjualan INTP naik 5,26% YoY menjadi Rp 15,19 triliun dari tahun sebelumnya Rp 14,43 triliun.

Namun sayang, pertumbuhan penjualan tersebut tidak bisa membantu kinerja laba bersih yang anjlok 38,38% YoY menjadi Rp 1,15 triliun dari sebelumnya Rp 1,86 triliun.

Christian menjelaskan, penjualan perusahaan sudah mulai membaik sejak kuartal 4/2018 dan masih berlanjut hingga tiga bulan pertama di tahun ini. Perseroan optimistis akan terus mencatatkan peningkatan penjualan hingga akhir tahun.

Permintaan semen tahun ini, katanya, tak hanya akan berasal dari proyek pembangunan infrastruktur.

Beberapa pengembang properti seperti apartemen dan residensial juga kembali menggeliat. Untuk itu, di awal tahun ini saja, Indocement mulai ikut dalam beberapa tender pembangunan dua jenis proyek tersebut.

"Diperkirakan setelah election [pemilu] waktu yang baik, kami lihat kebangkitan properti. Tender lebih banyak tahun ini dan besar dan menarik dilihat kemungkinan terjadinya lumayan," imbuh dia.

Hanya saja, Indocement tak berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi yang saat di level 24,5 juta ton dengan tingkat utilisasi 70%.

Menurut dia dengan kapasitas saat ini, industri semen masih kebanjiran suplai. Belum lagi munculnya pemain-pemain baru, sehingga kapasitas tersebut masih akan dipertahankan dalam 2-3 tahun ke depan.

Tahun ini, perusahaan akan menambah satu tambang quarry (terbuka) andesit di Jawa Barat untuk mendukung produksi. Dana penambahan quarry ini akan dianggarkan dari belanja modal (capital expenditure/capex) yang tahun ini dianggarkan sebesar Rp 900 miliar-Rp 1 triliun dari kas internal.

Penggunaan capex terbesarnya akan digunakan untuk mesin penangkap debu di pabrik Citeureup, persiapan fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) dan penyelesaian beberapa terminal semen.

(tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2TSgHlR
March 23, 2019 at 01:24AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sasar Properti, Indocement Bidik Pendapatan Naik 4% Tahun Ini"

Post a Comment

Powered by Blogger.