Jumlah ini setara dengan 4% dari 1143 gerai Victoria's Secret yang tersebar di penjuru dunia. Dilansir dari CNBC International, penutupan gerai ini diumumkan langsung oleh induk usaha Victoria's Secret, L Brands, yang juga membawahi merek Bath and Body Works.
Foto: Model Victoria's Secret berpose saat acara tahunan merek victoria Secret. Reuters/ Mike Segar
|
Lewat panggilan telepon kepada CNBC International, jajaran eksekutif Victoria's Secret mengatakan penutupan ini seiring dengan langkah perusahaan dalam mengevaluasi kembali penjualan baik dari sisi merek, iklan, promosi, harga, produk, dan lainnya.
Pada laporan keuangan L Brands Kamis pekan lalu, perusahaan menyebut penjualan ritel Victoria's Secret turun 3%. Namun L Brands membantah bahwa keuangan perusahaan tengah bermasalah.
"Tidak ada pengetatan, keuangan kami tidak masalah, kami hanya memiliki perbedaan pandangan tentang banyak hal dan sedang dipertimbangkan," kata esksekutif perusahaan sebagaimana dilansir dari CNBC International, Senin (4/3/2019).
Victoria disebut-sebut tengah berjuang bertahan di penjualan pakaian dalam karena bersaing dengan merek-merek yang mengutamakan kenyamanan atau untuk berolahraga (sport bra), sementara Victoria sedari dulu mengandalkan citra seksinya.
Riset NPD Group memang menunjukkan bahwa perempuan milenial di 2018 lalu cenderung membeli sport bra.
Berbeda dengan Victoria yang sedang berjuang, Bath and Body Works justru sedang jaya-jayanya dengan peningkatan penjualan 12% selama 2018.
Laporan keuangan kuartal IV L Brands menunjukkan penurunan penjualan, dari US$ 644 juta di periode serupa 2017 jadi US$ 540 juta di 2018.
Saksikan video soal lesunya mal-mal di Jakarta di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC] (gus)
https://ift.tt/2HbZdJD
March 04, 2019 at 09:54PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Susul Payless Cs, Victoria's Secret Tutup 53 Gerai di 2019"
Post a Comment