Search

Bercokol 5 Dekade, Ini Jejaring Bisnis Sumitomo di Indonesia

- "Sepenuh hatilah dalam melakukan segala hal," demikian pesan Masatomo Sumitomo, anak kedua dari keluarga samurai yang sempat hidup sebagai pendeta di lingkungan biara Budha.

Namun di usia 45 tahun, dia memilih keluar dari biara dan memutuskan membangun toko buku dan obat di Kyoto pada tahun 1624. Siapa sangka, bisnis yang dibangun jelang usia pensiun ini justru kini merambah lebih dari 800 kelompok usaha di 67 negara, termasuk Indonesia.

Kita mengenalnya sebagai Sumitomo Corporation, satu dari keiretsu (grup konglomerasi) raksasa dari Negeri Matahari Terbit.


Di Indonesia, konglomerasi di bawah bendera Sumitomo Group ini masuk pada tahun 1975 dengan memiliki saham PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), yang kini menjadi perusahaan induk (holding) BUMN tambang.

Namun, konglomerasi ini baru membentuk perusahaan dagang (sogo shosha) di Indonesia bernama PT Sumitomo Indonesia setelah era reformasi, yakni pada tahun 1999. Sebagian besar unit usahanya berkantor di Gedung Summitmas yang terletak di jantung bisnis Jakarta di Jalan Sudirman.

Mereka menggarap lima segmen usaha yakni sistem konstruksi dan transportasi; produksi logam; infrastruktur dan lingkungan; media, IT, jasa dan layanan terkait gaya hidup; energi dan mineral, produk bahan kimia dan produk elektronik.

Di luar perusahaan-perusahaan tersebut, Sumitomo menebarkan investasinya di beberapa perusahaan nasional berstatus terbuka (Tbk), misalnya PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan kepemilikan sebesar 20,1% lewat Sumitomo Metal Mining Co. Ltd.

Selanjutnya, PT Pelat Timah Nusantara Tbk atau Latinusa (NIKL) di mana Nippon Steel & Sumitomo metal Corporation memegang 35% saham. Demikian juga PT Citra Tubindo Tbk (CTBN) dan PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) di mana Sumitomo Electric Industries Ltd memegang masing-masing 7% dan 92,2% saham.

Mengawali tahun ini, Sumitomo masuk PT Blue Bird Tbk (BIRD). Dengan masuk ke Blue Bird, menurut catatan Tim Riset CNBC Indonesia, Sumitomo setidaknya kini memegang saham enam emiten.

"Sumitomo sudah membeli 2% saham BIRD pada Desember 2018 dan menjadi rekan strategis untuk mendorong jasa mobilitas (mobility service) Blue Bird," tulis analis PT Mandiri Sekuritas Edbert Surya dalam riset tanggal 4 Februari.

Sebelumnya pada tahun lalu, perseroan telah menghiasi pemberitaan media ekonomi menyusul merger bank yang dimilikinya yakni PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dengan PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk (BTPN), dan memiliki 93%.

Berkembangnya jejaring keiretsu ini tidak terlepas dari nasihat Sumitomo, sang mantan pendeta Budha, yang selalu menekankan kepada anak buahnya untuk selalu menjalankan bisnis, dan kehidupan, secara penuh.

Filosofi ini kini menjadi falsafah resmi Sumitomo Corporation, sebuah perusahaan yang dibangun oleh seorang paruh baya yang mendekati usia pensiun. Sumitomo mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai bisnis, selama anda memiliki "hati yang penuh."

TIM RISET CNBC INDONESIA

Simak petikan wawancara eksklusif Direktur Utama BTPN, Ongki Wanadjati Dana yang dipandu Erwin Surya Brata.

[Gambas:Video CNBC]
(ags/tas)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2DhfsBr
February 08, 2019 at 04:43AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Bercokol 5 Dekade, Ini Jejaring Bisnis Sumitomo di Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.