Search

Bos BCA Buka-bukaan Soal Dampak Negatif Unicorn Masuk Bursa

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja angkat suara soal kepemilikan investor asing di startup unicorn (bervaluasi US$1 miliar) Indonesia. Menurut Jahja investor asing tersebut memiliki dampak positif dan negatif.


Salah satu poin positif kehadiran investor asing di startup unicorn adalah kebijakan subsidi yang dilakukan startup unicorn. Kebijakan ini menguntungkan masyarakat karena dapat biaya murah.

"Pertanyaannya berapa tahun [kuatnya] atau sampe kapan mereka bakar uang untuk beri subsidi. Saya yakin, Go-Jek misalnya, pemilik lokal itu minoritas," jelas Jahja dalam diskusi Panel CNBC Indonesia Economic Outlook di Hotel Westin Jakarta Kamis (28/2/2019).


Poin negatifnya bila startup unicorn ini masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) tetapi startup unicorn masih belum ada profitnya.

"Saya beri warning di capital market. Ini mereka kan menjual intinya kan belum ada profitnya, nah pada saat mereka masuk bursa yang rugi masyarakat kita. Kalau mereka sudah profit diijinkan [masuk] capital market itu baik," ujar Jahja.

Jahja mengingatkan agar kasus Bitcoin tidak terulang lagi. Masyarakat begitu saja langsung percaya meski belum ada bukti dan harganya naik hingga US$19.000 per koin. Sekarang nilai Bitcoin di kisaran US$3.000-an per koin.

"Kita harus amati kalau memang [unicorn] mau [masuk capital market] harus buktikan profitablilitynya," jelasnya.

Saksikan video soal warning Bos BCA akan likuiditas bank di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]

(roy/dru)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2Tnhydg
February 28, 2019 at 11:37PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bos BCA Buka-bukaan Soal Dampak Negatif Unicorn Masuk Bursa"

Post a Comment

Powered by Blogger.