"Sebenarnya pemerintah ini kan banyak salah juga. Contohnya geothermal. Geothermal ini kan suruh orang yang drill, harganya udah mahal, risikonya tinggi. Itu nggak akan jalan." Ujarnya dalam acara Kadin Talks yang bertemakan "Jenderal Segala Medan" di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Kamis.
Ia menyebut solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal itu bisa dengan melakukan pengeboran (drilling) sendiri kemudian baru disalurkan ke tender karena dengan begitu risikonya bisa dihilangkan.
Pada Januari lalu, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM menuturkan dari target 23% tersebut, sampai saat ini realisasi capaiannya baru sekitar 7,8% di bauran energi primer. Sedangkan dari sisi pembangkit saja, baurannya sebesar 12,5%.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, sebelumnya juga khawatir target bauran energi sebesar 23% hingga 2025 tidak bisa tercapai. Ia mengatakan, paling tidak, hanya bisa terwujud sampai 20% saja. "Saya khawatir tidak bisa mencapai 23% kalau lihat perkembangannya," kata Jonan.
Saksikan video soal target energi baru dalam bauran energi
[Gambas:Video CNBC] (gus)
https://ift.tt/2T2cH1L
February 28, 2019 at 11:34PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Luhut Akui RI Banyak Salah Soal Kelola Energi Baru"
Post a Comment