
"Pemenuhan kebutuhan air minum dan air bersis sebagai hak dasar warga adalah prioritas Pemprov DKI Jakarta. Amanat konstitusi dikuasi oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," ujarnya.
Anies menjelaskan tujuan pengambil alihan ini adalah memperluas cakupan akses air sekaligus mengoreksi kebijakan yang dibuat pada masa Orde Baru, tepatnya pada 1997. Selama ini, menurut dia, kinerja mitra swasta tidak mencapai target dalam melayani masyarakat.
"Tahun 1998 saat swastanisasi dimulai, cakupan awal 44,5%. Sudah 20 tahun berjalan dari 25 tahun yang ditargetkan hanya meningkat menjadi 59,4% di 2017. Jadi selama 20 tahun hanya meningkat 14,9%. Target akhir 2023 72%," kata Anies.
Saksikan lengkapnya dalam breaking news di CNBC Indonesia TV
(miq/gus)
http://bit.ly/2UTXtZb
February 11, 2019 at 07:54PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Breaking: DKI Ambil Alih Pengelolaan Air dari Aetra-Palyja"
Post a Comment