Search

Bukan AS, Bos BCA Sebut China Sebagai Tantangan Ekonomi RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan risiko yang harus dihadapi perbankan dan ekonomi Indonesia tahun depan berasal dari China bukan dari Amerika Serikat (AS). Alasannya, Indonesia memiliki ketergantungan dengan ekonomi China.

"Impact paling besar itu dari China bukan ke Amerika. Jauh lebih besar impact dari China karena ekspor kita masih tergantung [dengan China], untuk bahan tambang (batu bara, besi, nikel) terus CPO juga," ujar Jahja dalam acara Program CNBC Indonesia Iconomics yang dipandu Hera F Haryn dalam wawancara yang dilakukan Desember 2018.

Jahja menambahkan dampak buruk Amerika akan berdampak ke China dan tidak terlalu terasa ke Indonesia.

"Kita kayak di ekor naga. Kalau naga agresif kita akan lincah. China punya ekonomi tahun depan (2019) pun masih melemah, belum bisa survive untuk meningkat. Kalau China suffer kita harus lebih waspada," jelas Jahja.

Asal tahu saja, laju pertumbuhan ekonomi China sudah turun ke paling dalam dua dekade dan Beijing sedang mencoba untuk menggeser motor perekonomiannya ke sektor konsumsi, sambil mengurangi ketergantungan pada utang untuk mendorong pertumbuhan. Perlambatan ini terjadi karena perang dagang dengan AS.

Sementara itu, kekhawatiran terkait perdagangan menambah ketidakpastian domestik yang sudah memukul sentimen konsumen.

"Tahun depan, kita akan melihat ekspor [China] melambat ke pertumbuhan yang rendah, satu digit," kata Larry Hu, kepala ekonomi China di Macquarie Group seperti dikutip dari CNBC International. Dia mengharapkan AS dan China akan mencapai kesepakatan, dan bahwa perlambatan di pasar properti Cina akan memiliki dampak yang lebih besar terhadap perekonomian dibandingkan bea masuk.

(roy/dru)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2HOG5TP
February 04, 2019 at 08:06PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Bukan AS, Bos BCA Sebut China Sebagai Tantangan Ekonomi RI"

Post a Comment

Powered by Blogger.