Search

Daftar Barang Ekspor yang Loyo di Awal 2019

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menjelaskan total ekspor Bulan Januari 2019 mencapai US$ 13,87 miliar. Angka ini menurun 4,70% dari total ekspor Bulan Januari 2018 (year-on-year/ yoy) yang mencapai US$ 14,55 miliar.

Ekspor Bulan Januari 2019 ini ternyata juga menurun 3,24% dari Bulan Desember 2018 (month-to-month/ mtm).

Menurut Suhariyanto, penyebab utama penurunan ekspor ialah sektor minyak dan gas (migas). Ekspor sektor migas yoy mengalami penurunan 6,72%, jika di Bulan Januari 2018 ekspor migas mencapai US$ 1,32 miliar, kini hanya mencapai US$ 1,23 miliar. Begitu juga mtm-nya.

Suhariyanto menjelaskan, penurunan ekspor akibat gejolak harga komoditas sektor migas. Selain itu, sektor migas bersinggungan dengan isu lingkungan hidup yang menjadi fokus di wilayah Eropa. Padahal, komoditas di sektor migas merupakan andalan ekspor Indonesia.

"Penurunan ekspor karena sektor migas turun 29,30% mtm," ujar Suhariyanto, Jumat (15/2/2019).

"Volume beberapa komoditas kita masih bagus, batubara, CPO [Crude Palm Oil/ minyak sawit mentah] , tapi [ekspornya turun] karena harga jatuh, ada negatif campaign di Eropa, kemudian bea masuk tinggi di India. Jadi lebih karena harga komoditas tidak pasti. Belum lagi negara tujuan utama ekspor kayak Tiongkok dia melambat pertumbuhan ekonominya, permintaan menurunkan."

Bahkan, Suhariyanto memprediksi penurunan ekspor komoditas sektor migas masih berlanjut hingga Bulan Desember 2019. Lantas apa saja sih komoditas sektor migas yang mengalami penurunan ekspor?

Berdasarkan data BPS, berikut daftar komoditas sektor migas yang mengalami penurunan ekspor:

Industri pengolahan hasil minyak

Ekspor pengolahan hasil minyak menurun dari US$ 127,2 juta di Bulan Januari 2018 menjadi US$ 75, 1 juta di Bulan Januari 2019 atau turun 40,96% yoy.

Minyak mentah
Ekspor minyak mentah menurun dari US$ 317,3 juta di Bulan Januari 2018 menjadi US$ 72,1 juta di Bulan Januari 2019 atau turun 77,28% yoy.

Gas
Ekspor gas menurun dari US$ 1,32 miliar di Bulan Desember 2018 menjadi US$ 1,08 miliar di Bulan Januari 2019 atau turun 17,77% mtm. Sedangkan yoy-nya naik 23,92%.

Suhariyanto mengatakan, penurunan juga terjadi pada ekspor sektor nonmigas sebesar 4,50% yoy. Jika di Bulan Januari 2018 ekspor nonmigas mencapai US$ 13,22 miliar, di Bulan Januari 2019 hanya US% 12,63 miliar.

Meskipun demikian, ekspor komoditas di sektor nonmigas tidak semuanya mengalami penurunan. Berikut data ekspor komoditas sektor nonmigas yang mengalami penurunan (mtm):

Mesin-mesin pesawat dan mekanik
Komoditas ini turun 127,1%, jika di Bulan Desember 2018 ekspornya mencapai US$ 567,1 juta kini hanya US$ 440 juta.

Mesin dan peralatan listrik
Komoditas ini turun 94,7%, jika di Bulan Desember 2018 ekspornya mencapai US$ 739,4 juta kini hanya US$ 644,7 juta.

Produk kimia
Berbagai produk kimia turun 36,8%, jika di Bulan Desember 2018 ekspornya mencapai US$ 332,8 juta kini hanya US$ 296 juta.

Bahan bakar mineral
Komoditas ini mengalami penurunan 34,4%, di Bulan Desember 2018 ekspornya mencapai US$ 1,95 miliar kini hanya US$ 1,92 miliar.

Nikel
Nikel menurun 26,7%, di Bulan Desember 2018 ekspor komoditas ini mencapai US$ 65 juta kini hanya US$ 38, 3 juta.

Simak Konferensi Pers BPS Soal Ekspor-Impor Januari 2019:
[Gambas:Video CNBC]

(dru)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2IdBRoZ
February 15, 2019 at 08:24PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Daftar Barang Ekspor yang Loyo di Awal 2019"

Post a Comment

Powered by Blogger.