Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong penguatan IHSG diantaranya: PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+2,36%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+1,18%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (+2,42%), PT United Tractors Tbk/UNTR (+2,02%), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (+0,51%).
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan bursa saham utama kawasan Asia yang justru ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 0,37%, indeks Shanghai turun 0,67%, indeks Hang Seng turun 0,65%, indeks Straits Times turun 0,28%, dan indeks Kospi turun 0,27%.
Aksi ambil untung melanda bursa saham regional pada hari ini. Maklum jika aksi ambil untung terjadi. Pasalnya, bursa saham regional sudah membukukan penguatan yang begitu besar terhitung sejak AS dan China menggelar negosiasi dagang di Beijing mulai tanggal 11 Februari. Negosiasi tersebut kemudian berlanjut hingga akhir pekan kemarin di Washington. Pada periode 11-25 Februari, indeks Shanghai bahkan sudah melesat hingga 13,1%.
Perdagangan kemarin (25/2/2019) nampak menjadi puncak aksi beli yang dilakukan oleh investor. Pasalnya, satu hal yang ditunggu-tunggu oleh mereka akhirnya datang juga. Pada Minggu (24/2/2019) malam waktu AS atau Senin pagi waktu Indonesia, Presiden AS Donald Trump mengumumkan perpanjangan periode gencatan senjata bidang perdagangan AS-China melalui serangkaian cuitan di Twitter.
Sejatinya jika periode gencatan senjata tak diperpanjang, bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar akan dinaikkan menjadi 25% (dari yang saat ini 10%) mulai tanggal 2 Maret.
"Saya senang melaporkan bahwa AS telah membuat kemajuan berarti dalam pembicaraan dagang kami dengan China terkait beberapa isu struktural penting, termasuk perlindungan kekayaan intelektual, transfer teknologi, pertanian, jasa, mata uang dan banyak isu lainnya," tulis Trump melalui akun @realDonaldTrump.
"Sebagai hasil dari pembicaraan yang sangat produktif ini, saya akan menunda kenaikan bea impor AS yang dijadwalkan pada 1 Maret. Dengan mengasumsikan kedua belah pihak membuat kemajuan tambahan, kami akan merencanakan pertemuan tingkat tinggi bagi Presiden Xi dan saya di Mar-a-Lago untuk merampungkan perjanjian. Akhir pekan yang sangat baik untuk AS & China!" tambahnya.
Namun, penguatan IHSG yang baru sebesar 0,1% dalam periode 11-25 Februari menyisakan ruang bagi investor untuk terus melakukan akumulasi. (ank/hps)
https://ift.tt/2T3kKv6
February 27, 2019 at 12:18AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IHSG Menguat Kala Bursa Saham Regional Terkoreksi, Kok Bisa?"
Post a Comment