Sebagian investor melakukan ambil untung (profit taking) sembari menunggu sentimen positif yang akan mendorong IHSG naik lebih tinggi lagi.
Transaksi perdagangan saham berlangsung sangat meriah dibandingkan sesi pertama hari-hari sebelumnya. Investor asing di semua pasar mencatatkan beli bersih (net buy) Rp 286 miliar, namun di pasar reguler masih net sell Rp 16 miliar.
Hampir semua sektor mengalami koreksi, kecuali pertambangan dan infrastruktur. Dorongan bagi sektor pertambangan datang dari harga minyak mentah (crude oil) yang mulai terapresiasi di pasar global. Harga batu bara juga naik hampir 1% menyentuh level US$ 95/metrik ton.
Secara teknikal, IHSG masih meneruskan pola konsolidasi arah pergerakan selanjutnya. IHSG masih berpotensi menipiskan pelemahan, bahkan tutup di zona hijau.
Grafik intraday menunjukkan pola datar (sideways). Potensi penguatan IHSG masih terbuka dikarenakan indeks masih bergerak pada posisi di atas rata-rata nilainya selama lima hari (moving average five/MA5).
Sumber: JKSE (Refinitiv)
|
IHSG membentuk pola doji (pola netral) dikarenakan level penutupan sesi I hampir sama dengan level pembukaannya. Level 6.500 akan menjadi pijakan penahan penurunan IHSG secara psikologis hari ini lantaran tidak mudah untuk dilewati dalam beberapa hari ini.
Indikator stochastic slow hampir memasuki level kejenuhan beli (overbought), sehingga ruang kenaikan IHSG sebenarnya masih terbuka berdasarkan momentum pergerakan arah pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/tas)
https://ift.tt/2SunFrJ
February 27, 2019 at 08:21PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mendung di Sesi I, IHSG Bakal Lebih Cerah di Sesi II"
Post a Comment