Analis RHB Sekuritas Alvin Baramuli dan Henry Wibowo dalam riset yang dipublikasikan hari ini menyebutkan hal tersebut. Tanda-tanda tersebut sudah terlihat sejak tahun lalu saat Astra membeli kembali saham PT Astra Sedaya Finance pertengahan tahun lalu.
"Kami pikir Astra International mungkin juga terbuka kemungkinan untuk menjual kepemilikan saham-nya (Bank Permata), secara khusus setelah memutuskan membeli kembali 25% saham Astra Sedaya Finance," kata sebut Alvin dan Henry dalam riset yang terbit, Rabu (27/02/2018).
Pada Mei 2018, Bank Permata telah menjual seluruh kepemilikan saham perusahaan dalam Astra Sedaya Finance, yaitu sebanyak 237,60 juta saham dengan total penjualan sebesar Rp 2,80 triliun.
Penjualan saham ini sudah dilakukan pada 25 Mei 2018 lalu, dan perusahaan juga telah menerima pembayaran penuh atas aksi tersebut. Bank Permata membeli 25% saham Astra Sedaya Finance senilai Rp 2,04 triliun pada 2013.
Melalui keterbukaan informasi yang disampaikan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (30/5/2018), saham tersebut dijual kepada PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Sedaya Multi Investama. Dari hasil penjualan saham ini, ASII memeroleh 178, 20 juta saham dengan harga penjualan sebesar Rp 2,10 triliun, dan Sedaya Multi Investama mendapatkan 59,40 juta saham dengan harga penjualan Rp 700,60 miliar.
Kemarin, seperti diberitakan Financial Times (FT), manajemen Standard Chartered (Stanchart) siap menjual 45% kepemilikan saham Bank Permata dan berpotensi mengantongi nilai mencapai hampir US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun (asumsi Rp 14.000/dolar AS).
Manajemen Stanchart juga mengungkapkan bahwa rencana pelepasan saham itu merupakan upaya perseroan melakukan reklasifikasi atas kepemilikan saham perusahaan, dan mengurangi aset tertimbang menurut risiko sebesar US$ 9 miliar.
Apalagi, dalam waktu bersamaan StanChart juga merilis rencana strategis tiga tahun yang mematok target level return on equity (ROE) atau tingkat pengembalian laba atas ekuitas mencapai di atas 10%, dari level saat ini sekitar 5%.
Dalam sebuah wawancara dengan FT, Bill Winters, CEO Standard Chartered Bank Group Bill Winters mengatakan rencana penjualan saham Bank Permata akan membebaskan modal perseroan untuk kembali kepada investor, melalui kemungkinan pembelian kembali saham (buyback) dan pendapatan dividen yang lebih tinggi yakni naik dua kali lipat pada 2021 dari level saat ini sekitar 20 sen.
"Kami sudah memiliki anggaran investasi yang sehat untuk dimasukkan ke dalam rencana perusahaan. Dengan demikian, penambahan modal harus tersedia untuk pembelian kembali dalam jangka waktu yang relatif singkat," katanya kepada Financial Times, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (26/2/2019).
Sampai berita ini ditulis, CNBC Indonesia mencoba mengkonfirmasi hal ini kepada Head of Corporate Communications Astra International Boy Kelana Soebroto. Namun pesan singkat melalui Whatsapp belum direspons, meskipun sudah di baca.
Siapa Pemburu Saham Permata
[Gambas:Video CNBC] (hps/dru)
https://ift.tt/2H5kEMw
February 27, 2019 at 08:15PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "RHB: Terbuka Kemungkinan Astra Lepas Saham Permata"
Post a Comment