Trump dan Kim akan bertemu di Hanoi, Vietnam, pada hari Rabu dan Kamis pekan ini, delapan bulan setelah pertemuan puncak bersejarah mereka di Singapura yang merupakan pertemuan pertama antara presiden AS yang menjabat dan seorang pemimpin Korea Utara.
Dalam pertemuan bersejarah itu mereka berjanji untuk bekerja menuju denuklirisasi penuh semenanjung Korea.
Namun, ketidakjelasan kesepakatan mereka saat itu telah membawa sedikit hasil, dan para senator Demokrat AS dan pejabat keamanan AS telah memperingatkan Trump agar tidak membuat kesepakatan yang hanya akan sedikit membantu mengekang ambisi nuklir Korea Utara.
Kantor berita negara Korea Utara, KCNA, mengatakan oposisi semacam itu ditujukan untuk mengganggu pembicaraan.
"Jika pemerintah AS saat ini membaca wajah orang lain, mendengarkan orang lain, itu mungkin akan menghancurkan mimpi terciptanya hubungan yang baik dengan DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea) dan perdamaian dunia, dan kehilangan peluang bersejarah yang langka," tulis kantor berita itu dalam komentarnya.
Pemerintahan Trump telah mendesak Korea Utara untuk menghentikan program senjata nuklirnya, yang dikombinasikan dengan kemampuan misilnya sebelum AS memberi kelonggaran apa pun.
Namun dalam beberapa hari terakhir Trump telah mengisyaratkan kemungkinan sikap yang melunak, dengan mengatakan ia akan senang untuk dapat menghapus sanksi jika ada kemajuan berarti dalam denuklirisasi.
![]() |
Trump juga mengatakan dia tidak terburu-buru dan tidak memiliki jadwal mendesak untuk denuklirisasi Korea Utara. Ini mengisyaratkan pendekatan timbal balik yang lebih bertahap yang disukai oleh Pyongyang.
Korea Utara juga menginginkan jaminan keamanan dan akhir resmi Perang Korea 1950-1953, yang pada saat itu diakhiri dengan gencatan senjata, bukan perjanjian.
Trump pada hari Minggu mengatakan ia dan Kim berharap dapat membuat kemajuan lebih lanjut pada pertemuan puncak minggu ini dan sekali lagi mengulurkan janji bahwa denuklirisasi akan membantu Korea Utara mengembangkan ekonominya.
Dia juga mengatakan Presiden China Xi Jinping telah mendukung pertemuan Trump dengan Kim.
"Hal yang paling tidak diinginkan China adalah senjata nuklir skala besar di sebelahnya," katanya, mengutip Reuters.
Saksikan video mengenai rencana pertemuan Trump dan Kim berikut ini.
(prm)
https://ift.tt/2SVM8v3
February 25, 2019 at 10:04PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pesan Korea Utara untuk Trump: Jangan Dengarkan Kritik"
Post a Comment