Search

Sejumlah Lembaga Dinilai Tak Siap, Inilah Keprihatinan Grab

Jakarta, CNBC Indonesia - Grab Malaysia menyatakan sangat prihatin dengan kurangnya kesiapan lembaga-lembaga tertentu untuk memfasilitasi industri berbagi tumpangan (ride hailing) untuk mematuhi aturan yang sama dengan taksi konvensional.

Dalam pernyataan resminya, Grab menyatakan telah mengamati antusiasme yang meningkat oleh beberapa lembaga penegak hukum di Malaysia dalam mengambil tindakan yang terburu-buru terhadap pengemudi e-hailing meskipun dalam masa moratorium.

"Atas nama semua mitra pengemudi dan kami di Grab, menyatakan keprihatinan yang mendalam bahwa proses dan infrastruktur yang diperlukan untuk memastikan transisi tanpa batas diambil terlalu enteng. Masalah-masalah ini tidak hanya akan mempengaruhi industri berbagi tumpangan, tetapi juga jutaan orang yang mengandalkan berbagi tumpangan untuk transportasi, dan ratusan ribu warga Malaysia yang meningkatkan pendapatan rumah tangganya melalui berbagi tumpangan," tulis pernyataan resmi Grab.

Grab mengaku percaya peraturan dimaksudkan untuk meningkatkan keselamatan dan kualitas. Namun, tanpa proses yang transparan dan inklusif, ini malah dapat disuling sebagai langkah-langkah yang mengarah pada biaya yang lebih tinggi, gesekan yang lebih besar, dan dengan demikian mempengaruhi ketersediaan layanan untuk semua.

Sebelumnya, Kementerian Transportasi Malaysia menyatakan bahwa layanan berbagi tumpangan seperti Grab harus mematuhi persyaratan yang sama dengan perusahaan taksi. Kementerian memberikan tenggang waktu satu tahun bagi Grab untuk mematuhinya, dan itu berakhir pada Juli 2019.

Dalam menghadapi deadline yang telah dekat, Grab menyatakan ada 3 masalah yang mengganjal, yakni modul pelatihan, asuransi dan inspeksi kendaraan.

Untuk modul pelatihan, Grab menyatakan moduk tersebut tidak akan siap sampai Maret 2018. Hal ini menyebabkan kesulitan untuk melatih dan melakukan sertifikasi bagi ratusan ribu pengemudi dalam waktu 4 bulan.

"Sebagai solusi Grab telah membahas dengan kementerian alternatif modul pelatihan dengan platform digital. "Sayangnya, sampai saat ini, agensi masih belum mencontohkan alternatif ini dalam kebijakan. Sebaliknya, kebijakan saat ini masih membutuhkan kehadiran fisik yang telah dipraktekkan selama beberapa dekade oleh taksi tradisional, meskipun tidak ada bukti bahwa ini telah meningkatkan kualitas layanan dengan cara apa pun," tulis Grab.

Grab juga menyoroti ketidakcukupan produk asuransi perjalanan yang ada, dan mengatakan bahwa yang ada di pasar mungkin tidak memenuhi kebutuhan sebagian besar pengemudi, terutama pengemudi paruh waktu.

"Kami ingin memanggil upaya kolaborasi besar antara Bank Negara Malaysia, [Asosiasi Asuransi Umum Malaysia] (PIAM), dan perusahaan asuransi di Malaysia atas keterlibatan tulus mereka untuk mengatasi rintangan," kata pernyataan itu,

Sementara dalam inspeksi kendaraan, Grab menyatakan lokasi pemeriksaan mobil saat ini terbatas dan dinilai tidak cukup bagi mitra pengemudi yang terbesar di 35 kota di Malaysia.

"Faktanya, berdasarkan perkiraan kami, inspeksi fisik lengkap untuk setiap kendaraan di platform kami mungkin memerlukan waktu hingga 20 bulan. Oleh karena itu, terbukti bahwa alternatif digital dan sentuhan yang lebih ringan harus dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan kendaraan," tulis pernyataan Grab.

Saksikan video tuntutan driver ojek online ke pemerintah

[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2tx6cEI
February 20, 2019 at 07:44PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Sejumlah Lembaga Dinilai Tak Siap, Inilah Keprihatinan Grab"

Post a Comment

Powered by Blogger.