
Hingga pukul 08:30 WIB, harga minyak jenis Brent kontrak April masih terus terkoreksi sebesar 0,21% ke posisi US$ 61,47/barel, setelah amblas 1,69% kemarin (7/2).
Sementara harga minyak jenis lightsweet (WTI) juga melemah sebesar 0,34% ke level US$ 51,42/barel, setelah ditutup melemah 2,54% pada perdagangan kemarin.
Selama sepekan harga minyak tercatat melemah sekitar 3,5% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun, harga si emas hitam masih tercatat naik sekitar 15%.
Kembali tak jelasnya nasib damai dagang Amerika Serikat-China kuat diduga menjadi sebab amblasnya harga minyak sejak kemarin.
Pasalnya, Presiden Donald Trump mengatakan ia tidak akan bertemu Presiden China Xi Jinping sebelum tenggat waktu gencatan senjata perang dagang berakhir pada 1 Maret mendatang.
Padahal dalam pertemuan dengan delegasi China pekan lalu, dirinya mengatakan bahwa akan bertemu Xi untuk mengukuhkan kesepakatan dalam waktu dekat.
Sontak pernyataan Trump kemarin membuat pasar kembali dihantui perlambatan ekonomi yang semakin parah.
Namun setidaknya, pengurangan produksi minyak yang dicanangkan oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama sekutunya dapat sedikit meredam sentimen negatif yang ada.
TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/tas)
http://bit.ly/2MTgCaD
February 08, 2019 at 03:49PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Trump Beri Harapan Palsu, Harga Minyak Lemas"
Post a Comment