Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh, menyebutkan, terdapat minimal 200 ton CBP untuk setiap provinsi dan 100 ton CBP untuk setiap kabupaten/kota. Jumlah itu untuk memenuhi kebutuhan tanggap darurat seperti bencana alam dan rawan pangan.
"Perum Bulog siap menyalurkan CBP kapan pun dan di mana pun dibutuhkan terutama untuk 15 kabupaten/kota di Jatim yang saat ini tengah dilanda banjir," ungkapnya dalam keterangan resmi, Minggu (10/3/2019).
Sejauh ini, stok CBP di Bulog Jatim sekitar 500 ribu ton. Menurutnya, angka itu aman untuk ketahanan stok beberapa bulan ke depan. Oleh karena itu, dia meminta tidak perlu ada kekhawatiran masyarakat dan pemerintah daerah.
"Beras tersebut tersimpan di seluruh gudang Bulog wilayah Jatim, sehingga kapanpun dan dalam jumlah berapapun Pemerintah Daerah meminta beras CBP untuk situasi tanggap darurat dan rawan pangan, kami siap layani," tegasnya.
Sejalan dengan itu, dia memastikan, gudang di daerah Madiun dan sekitarnya dalam kondisi aman. Pihaknya telah melakukan pengecekan gudang dilakukan di seluruh wilayah kerja Bulog Jatim untuk memastikan agar beras yang tersimpan tetap aman dari banjir.
"Bila ada gudang yang berada dalam area rawan banjir maka dilakukan pemindahan ke gudang yang lain," bebernya.
Sampai saat ini CBP yang telah disalurkan untuk korban terdampak banjir di Madiun sebanyak 2.500 Kg sesuai permintaan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Bulog juga memberikan bantuan CSR berupa 100 paket sembako yang terdiri dari 5 Kg beras premium, 1 kg gula pasir, dan 1 kg minyak goreng.
Penyerahan bantuan ini dilakukan bersama BUMN lainnya yang dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno, di Kantor Kecamatan Balarejo, Kabupaten Madiun. Selain itu, Bulog juga menyediakan satu unit gudang di GSP Jeruk Gulung, Bulog Subdivre Madiun untuk penyimpanan bantuan yang akan disalurkan ke masyarakat di area ini.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa stok beras Bulog secara nasional lebih dari 1,8 juta ton. Gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia juga siap menyalurkan stok tersebut bila sewaktu-waktu dibutuhkan pemerintah baik untuk bencana alam maupun untuk stabilisasi harga.
"Dengan stok yang cukup besar, artinya Bulog siap menjaga 3 pilar ketahanan pangan nasional yakni ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi," pungkas Tri.
Simak penegasan Bulog soal tidak akan impor hingga Juli 2019.
[Gambas:Video CNBC]
https://ift.tt/2ENFkpp
March 10, 2019 at 03:44PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Banjir di Jatim, Bulog: Stok Beras Aman"
Post a Comment