Selain itu, THR untuk pegawai swasta juga sudah mulai dicairkan oleh beberapa perusahaan sejak awal minggu ketiga ini kendati belum seluruhnya tepat pada tanggal tersebut. THR memang sangat dinanti oleh masyarakat setiap tahunnya di bulan Ramadan dan menjadi kewajiban dari perusahaan sebagai bentuk apresiasi dan dorongan etos kerja. Bahkan dana THR sudah punya alokasinya tersendiri sebelum diterima, artinya banyak masyarakat yang sudah membuat rencana dari uang THR-nya.
Namun apakah pengalokasian uang THR sudah dilakukan dengan bijak? Jangan sampai uang THR habis sebelum lebaran dan setelahnya justru menumpuk utang. Terlebih lagi Lebaran tahun ini masih menghitung hari.Kepala Program Studi Manajemen Unika Atma Jaya, Christiana Fara Dharmastuti mengatakan, pengelolaan keuangan menjadi sangat penting, agar THR benar-benar dapat bermanfaat dengan optimal.
"Perencanaan dalam anggaran kas, skala prioritas dan membagi pengeluaran dalam persentase tertentu menjadi faktor penting dalam kesuksesan pengelolaan THR.
Langkah utama yang harus dilakukan, yaitu menghitung perkiraan jumlah THR yang akan diterima, lalu membuat anggaran pengeluaran hari raya," ujarnya melalui keterangan resmi, Jakarta, Sabtu (25/5/2019).
Menurutnya, meskipun THR ditujukan untuk keperluan Hari Raya Idul Fitri, tetapi sangat penting untuk menyisihkan minimal 10% dari penerimaan untuk menambah tabungan atau dapat dikelompokkan sesuai skala prioritas sebelum dibelanjakan.
Ia pun memberikan lima tips jitu untuk mengelola uang THR agar tidak habis dengan sia-sia:
1. THR untuk Orang-orang yang Berhak
Prioritaskan untuk membayar kewajiban misalnya zakat penghasilan, atau untuk orang-orang yang harus diberikan haknya seperti pembantu rumah tangga, sopir, pegawai, dan tentu saja: orang tua.
2. Melunasi Utang
Gunakan uang THR untuk melunasi utang dan tunggakan yang ada, khususnya utang yang sifatnya tidak tetap seperti tagihan kartu kredit, pinjaman online, maupun pinjaman lain yang memiliki biaya bunga tinggi.
3. Kebutuhan Lebaran
Prioritasnya tidak lain adalah kebutuhan Lebaran seperti pakaian, makanan, minuman. Pada saat berbelanja, gunakan prinsip belanja cerdas. Misalnya, memperhatikan apakah barang yang dibeli merupakan kebutuhan atau keinginan; memanfaatkan promosi dan diskon; serta membuat perbandingan dengan belanja online yang biasanya cenderung lebih murah.
4. Biaya Mudik
Perlu diperhitungkan biaya transportasi, akomodasi, dan juga konsumsi selama perjalanan mudik nanti. Perencanaan dengan membeli tiket murah, pembelian tiket dari jauh hari, dan memanfaatkan mudik ekonomis yang banyak dilaksanakan berbagai organisasi dapat digunakan untuk menghemat pengeluaran.
5. Dana Cadangan
Selain itu, ia menilai THR sebagai tambahan pemasukan bisa menjadi kesempatan baik untuk menambah dana cadangan yang dapat menjadi investasi atau tabungan untuk menambah kebutuhan tidak terencana mendatang.
Dana THR sebaiknya juga dialokasikan untuk pengeluaran yang tidak rutin. Pengeluaran selama bulan Ramadan yang bersifat rutin seperti kebutuhan bulanan, tagihan bulanan, cicilan pinjaman, dan lainnya tetap dialokasikan dari pendapatan rutin.
Hal penting dalam menganggarkan penerimaan THR adalah, jika penerimaan THR telah mencukupi kebutuhan maka saatnya untuk menambah dana cadangan yang dapat ditabung guna kebutuhan lain seperti kebutuhan anak sekolah.
Apabila penerimaan THR tidak mencukupi kebutuhan maka saatnya untuk lebih selektif dalam pengeluaran serta berkreasi dalam menambah pemasukan, khususnya di bulan puasa banyak kegiatan yang dapat menciptakan peluang usaha seperti menerima pesanan kue, berjualan pakaian dan usaha lainnya.
Dengan komitmen dan disiplin dalam mengelola keuangan THR sesuai rencana, katanya, maka keuangan keluarga akan lebih lebih sehat dan sejahtera.
Simak ulasan bijak kelola dana THR, jangan sampai cair, sudah menguap lagi.
[Gambas:Video CNBC]
http://bit.ly/2ExFYIp
May 26, 2019 at 02:20AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Simak! 5 Tips Jitu Agar Dana THR Tak Lekas Menguap"
Post a Comment