Search

Bursa Saham Asia Melemah, Semua Salah Perang Dagang

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia mengakhiri hari di zona merah: indeks indeks Hang Seng turun 0,42%, indeks Straits Times turun 0,19%, dan indeks Kospi turun 0,24%.

Perang dagang menjadi tajuk utama pada perdagangan hari ini. Sejauh ini, laporan-laporan yang ada mengindikasikan bahwa AS dan China masih cukup jauh dari memecahkan isu-isu seperti pencurian kekayaan intelektual dan pemberian subsidi kepada perusahaan domestik yang selama ini dilakukan oleh pihak China.

Sebagai informasi, tindak lanjut dari pertemuan di China pada pekan kemarin, negosiasi dagang lanjutan akan digelar di Washington mulai hari ini di tingkat wakil menteri. Pada hari Kamis dan Jumat, negosiasi tingkat menteri akan digelar, di mana Wakil Perdana Menteri China Liu He akan bertemu dengan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.

Jika sampai hasil dari negosiasi dagang pekan ini tak memuaskan, besar kemungkinan periode gencatan senjata yang akan berakhir pada 1 Maret tidak diperpanjang dan bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar akan dinaikkan menjadi 25% (dari yang saat ini 10%) mulai tanggal 2 Maret.

Tak hanya perang dagang AS-China, pelaku pasar juga dihadapkan pada perang dagang AS-Uni Eropa. Uni Eropa bersumpah untuk mengeluarkan kebijakan balasan jika AS mengenakan bea masuk baru bagi impor mobil asal Uni Eropa. Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan bahwa blok ekonomi tersebut tak akan membeli kedelai dan LNG dari AS.

Juncker berbicara pasca Kementerian Perdagangan AS diketahui telah mengirim rekomendasi ke meja Presiden AS Donald Trump mengenai wacana pengenaan bea masuk terhadap impor mobil dan suku cadangnya. Trump punya waktu 90 hari untuk mengambil keputusan berdasarkan rekomendasi tersebut.

Dari dalam negaranya sendiri, wacana pengenaan bea masuk terhadap impor mobil dan suku cadangnya sudah ditolak mentah-mentah oleh pelaku usaha. US Motor and Equipment Manufacturers Association dalam keterangan tertulisnya menolak pengenaan bea masuk itu.

Bea masuk akan membuat harga jual mobil naik sampai ribuan dolar AS sehingga penjualan terancam turun. Akibatnya dikhawatirkan bisa membuat industri otomotif AS melakukan PHK terhadap ribuan pekerja.

"Bea masuk ini, kalau diterapkan, malah berpotensi membuat perusahaan memindahkan fasilitas produksinya ke luar negeri dan meninggalkan AS. Tidak ada satu pun perusahaan otomotif yang meminta penyelidikan yang berujung kepada rekomendasi ini," tegas US Motor and Equipment Manufacturers Association dalam keterangan tertulisnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2S82ziF
February 20, 2019 at 01:01AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Bursa Saham Asia Melemah, Semua Salah Perang Dagang"

Post a Comment

Powered by Blogger.