Pada perdagangan hari Senin, IHSG mencatatkan nilai transaksi Rp 8,14 triliun dengan volume 7,31 miliar unit saham dan frekuensi 227.982 kali. Perdagangan berlangsung sepi di awal pekan lalu karena menyambut Libur Imlek yang jatuh keesokan harinya.
Performa IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama di kawasan Asia yang ditransaksikan menguat: indeks Nikkei naik 0,46% dan indeks Hang Seng naik 0,21%. Sementara itu, indeks Straits Times melemah 0,13%.
Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten-emiten dan layak disimak oleh investor sebelum perdagangan hari ini, Rabu (6/2/2019), dibuka.
1. Gara-Gara Trade War, Bukaka Bidik Pasar India & ASEAN
Emiten konstruksi non-bangunan PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) membidik pasar ekspor garbarata untuk wilayah India, Jepang, dan negara-negara ASEAN guna memperluas pasar perseroan di luar negara yang terlibat perang dagang.
"Kami ekspansi ke negara yang di luar trade war [China-AS]. India, Jepang, ASEAN untuk ekspor garbarata, kami punya nilai tambah ke depan," kata Direktur Keuangan Bukaka Afifudin Kalla dalam talkshow program Closing Bell di CNBC TV Indonesia, Senin (4/2/2019) yang dipandu Erwin Surya Brata.
Afif mengungkapkan negara-negara tersebut memiliki potensi besar untuk menyerap produk perseroan, dalam hal ini garbarata khususnya untuk keperluan bandara dan pelabuhan.
Apalagi India, menurut Afif, negeri Bollywood itu sangat menjanjikan karena pertumbuhan ekonomi tinggi, ditambah dengan upaya pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur pelabuhan dan bandara. Kontribusi pasar di negara-negara itu nantinya diharapkan bisa mencapai 15% dari total penjualan.
2. PP Properti Tambah Penerbitan Obligasi Rp 800 M
Anak usaha PTPP, PT PP Properti Tbk (PPRO) menyampaikan rencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I tahap II dengan total nilai Rp 800 miliar. Ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan I dengan total nilai emisi Rp 2 triliun.
Pada tahap I, PP Properti sudah menerbitkan obligasi senilai Rp 665,5 miliar. Untuk tahap II ini masa penawaran mulai dilakukan dari 15 - 19 Feburuari 2019. Jumlah pokok obligasi yang ditawarkan sebesar Rp 538,30 miliar yang dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment). Sisanya dari jumlah pokok obligasi yang ditawarkan sebanyak banyaknya sebesar Rp 261,70 miliar dengan kesanggupan terbaik (best effort).
3. PGN Ikut Turun Tangan di Mega Proyek Green Diesel RI
RI tengah menyusun proyek akbar untuk memproduksi bahan bakar minyak yang hijau dan ramah lingkungan. Proyek yang dijalankan oleh Pertamina dan penelitian dari ITB ini, belakangan menggandeng PT PGN Tbk (PGAS) untuk turut serta.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan untuk proyek green BBM atau green diesel ini berencana untuk optimalkan konversi kelapa sawit jadi bahan bakar.
"BPPT, Pertamina, ITB sudah jadi semua. Kita bikin terintegrasi sehingga harapannya tahun depan sudah mulai ada percobaan untuk gunakan palm oil untuk green diesel. Di samping B20 dan B30 juga jalan terus," kata Luhut, Senin (4/2/2019).
4. RS Mitra Keluarga Akuisisi 80% Saham Bina Husada
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), pengelola rumah sakit Mitra Keluarga, mengakuisisi 80% saham PT Bina Husada Gemilang (BHG) senilai Rp 240 miliar. Akuisisi itu dilakukan untuk memperkuat fokus bisnis perusahaan di area baru.
Transaksi tersebut dilakukan pada 31 Januari 2019. Dengan akuisisi tersebut, saat ini komposisi pemegang saham Bina Husada Gemilang 80% oleh Mitra Keluarga, 19,84% dipegang oleh Yayasan Bina Husada, dr Harsono sebesar 0,08% dan dr Lilian Mangunprawira sebesar 0,08%.
5. Masuk PLTA, Bukaka Siapkan Dana Hingga US$ 800 Juta
Emiten konstruksi non-bangunan PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) akan menyiapkan dana hingga US$ 800 juta untuk kebutuhan pendanaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sumatra dan Sulawesi.
Proyek PLTA ini akan dibangun dengan periode sekitar 6 tahun pembangunan, sehingga kebutuhan dana yang setara dengan Rp 11,2 triliun itu akan disiapkan selama periode tersebut.
Direktur Keuangan Bukaka, Afifudin Kalla, mengatakan dana tersebut adalah kebutuhan permodalan untuk ekspansi di bisnis PLTA. Untuk tambahan dana, perseroan juga akan melakukan rights issue atau penerbitan saham baru dengan nilai sebesar Rp 223 miliar.
6. Masuk Bisnis Gudang & Kurir, Blue Bird Bentuk Anak Usaha
Emiten jasa transportasi, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mulai ekspansi dengan fokus pada bisnis pergudangan, pos, dan kurir dengan mendirikan anak usaha baru bernama PT Trans Antar Nusabird.
Direktur Utama Blue Bird Purnomo Prawiro mengatakan modal ditempatkan dan disetor untuk anak usaha ini sebanyak Rp 110 miliar dengan modal dasar Rp 400 miliar, terdiri dari 400.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham.
"Pemegang saham anak usaha ini yakni Blue Bird sebanyak 99,9% atau 109.890 saham dari total saham, dan sisanya PT Big Bird Pusaka sebanyak 0,1% atau 110 saham," kata Purnomo dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/2/2019).
7. ABM Investama: Akuisisi Tambang Baru Rampung Bulan Ini
PT ABM Investama Tbk (ABMM) menyatakan proses akuisisi perusahaan tambang batu bara di dalam negeri ditargetkan akan rampung Februari 2019 ini.
Direktur Keuangan ABM Investama, Adrian Erlangga dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, mengatakan pihaknya telah mendapat persetujan dari para pemegang surat utang pada 30 Januari 2019, pukul 17.00 waktu New York terkait rencana ABMM yang akan mengakuisisi perusahaan tambang batu bara.
"Perseroan memperoleh persetujuan sah terkait rencana perubahan dari para pemegang surat utang yang seluruhnya mewakili jumlah pokok utang sebesar US$ 328 juta, merupakan 93,97 persen dari seluruh jumlah pokok yang terutang dari surat utang," tulis Adrian Erlangga, Senin (4/2/2019).
Rencanan perubahan itu bertujuan untuk memuluskan langkah perusahaan dapat menggunakan kas yang dimiliki perseroan untuk mengakuisisi perusahaan tambang batu bara di Kalimantan. (prm)
http://bit.ly/2WGmUPw
February 06, 2019 at 03:04PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dari PTPP Properti hingga PGN, Cermati Lagi Kabar Emiten Ini"
Post a Comment