
Selain itu, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat obligasi I Express Transindo Utama 2014 dari "BB-" menjadi "D" alias default (gagal bayar).
Ini dikarenakan manajemen Express tidak mampu membayarkan kupon obligasi yang seharusnya dibayarkan pada 26 Maret 2018.
Gagal bayar atas obligasi yang diterbitkan Express ini nilainya sebesar Rp 1 triliun. Obligasi dengan kupon tetap sebesar 12,25% per tahun ini jatuh tempo pada 24 Juni 2019.
Namun, perusahaan terus berupaya bangkit. Berikut adalah strategi Express untuk bertahan di bisnis transportasi yang semakin ketat ini.
http://bit.ly/2SIJQ1m
February 10, 2019 at 09:23PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Express Berjuang Bertahan di Tengah Serbuan Taksi Online"
Post a Comment