Search

Ingin RI Jadi Pengekspor Mobil, Ini Kebijakan Menteri Jokowi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus berupaya mendorong pertumbuhan ekspor. Mulai dari memberi insentif pajak, hingga menghasilkan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan semua pihak.

Kali ini, Kementerian Keuangan bersinergi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian, menyederhanakan aturan terkait ekspor kendaraan bermotor CBU (Completely Build Up).

Melalui penyederhanaan aturan ini, pemerintah berharap ekspor otomotif bisa tumbuh subur dan menjadi solusi untuk mengurangi defisit transaksi berjalan. Tak hanya itu, aturan yang lebih sederhana ini tentu memudahkan dan menguntungkan investor.


Selain itu, mimpi Presiden Joko Widodo agar Indonesia menjadi negara pengekspor terbesar mobil di dunia bisa terwujud.


"Kita semua, menteri di jajaran kabinet terus berupaya mengurangi defisit dalam transaksi berjalan, yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan yang menopang atau mendukung ekspor dan mengurangi impor," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani, Selasa (12/2/2019).

Aturan terkait ekspor kendaraan bermotor CBU ini, sudah terlaksana sejak awal Bulan Februari 2019. Jika pada tahun 2018 ekspor otomotif sudah cukup baik, dengan adanya penyederhanaan aturan ini, pemerintah menargetkan ekspor otomotif lebih dari 70% tahun ini. Tentunya diiringi dengan penekanan impor.

"Sebulan ada 25 kali [keberangkatan ekspor mobil CBU]. Tahun lalu, lebih dari 279 ribu kendaraan ekspornya, impornya menurun di bawah 40%. Ekspor ke depan diharapkan lebih dari 70% dan impor makin ditekan."

Melengkapi penjelasan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan negara mana saja yang menjadi tujuan ekspor kendaraan bermotor CBU dari Indonesia. Untuk saat ini, terdapat empat negara penerima ekspor tetap, yakni Cina, Saudi Arabia, Cambodia dan Vietnam.

Ke depannya, ada tambahan pasar ekspor kendaraan bermotor CBU dari Indonesia antara lain, Amerika Latin dan Australia.

Hal ini menunjukkan kepercayaan pasar terhadap produk Indonesia semakin tinggi. Bahkan, Airlangga mengungkapkan terdapat dua investor asing bidang otomotif yang siap tanam modal di Indonesia. Nilai investasinya pun terbilang fantastis, mencapai US$ 900 juta.

"Investor ada dua yang komit di Indonesia, dari Eropa dan Asia. Nantinya ini untuk memenuhi 50% kebutuhan ekspor dan 50% kebutuhan dalam negeri. [Saat ini] kita masih tunggu beberapa hal yang perlu disiapkan," ungkap Airlangga.

Menteri Luhut Bicara Soal Avtur
[Gambas:Video CNBC] (hps/hps)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2TNbAPB
February 13, 2019 at 04:23PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Ingin RI Jadi Pengekspor Mobil, Ini Kebijakan Menteri Jokowi"

Post a Comment

Powered by Blogger.