Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data inflasi Februari. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan secara bulanan (month-to-month/MtM) terjadi deflasi tipis 0,05%. Kemudian secara tahunan (year-on-year/YoY) diramal ada inflasi 2,62%. Sementara inflasi inti tahunan adalah 3,055%.
Institusi | Inflasi (%MtM) | Inflasi (%YoY) | Inflasi Inti (%YoY) |
ING | - | 3 | - |
Barclays | - | 2.96 | 3.12 |
ANZ | 0.11 | 2.76 | 3.08 |
Mirae Aset | 0.1 | 2.76 | - |
Danareksa Research Institute | -0.09 | 2.58 | - |
Maybank Indonesia | -0.09 | 2.56 | 3.01 |
BCA | -0.05 | 2.6 | 2.8 |
BTN | -0.05 | 2.6 | 3 |
Bank Permata | -0.05 | 2.6 | 3.06 |
Mandiri Sekuritas | -0.03 | 2.62 | 3.07 |
Standard Chartered | 0.03 | 2.66 | 3.05 |
MEDIAN | -0.05 | 2.62 | 3.055 |
Apabila ekspektasi ini terwujud, maka laju inflasi akan melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Januari, laju inflasi bulanan adalah 0,32% kemudian inflasi tahunan di 2,82% dan inflasi inti tahunan sebesar 3,06%.
Menariknya, laju inflasi 2,62% (bila kejadian) akan menjadi yang paling lambat sejak November 2009. Nyaris 10 tahun lalu.
Faktor yang sangat membantu menjinakkan inflasi adalah penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dalam keranjang Indeks Harga Konsumen (IHK), BBM punya peranan yang signifikan. Bobotnya hanya kalah dari beras.
Belum lagi dampak penurunan harga BBM terhadap harga kebutuhan pokok seperti pangan. Biaya distribusi akan turun sehingga mempengaruhi pembentukan harga di tingkat konsumen.
Oleh karena itu, penurunan harga BBM sudah pasti membuat laju inflasi semakin tertahan. Bahkan deflasi secara bulanan bukan sesuatu yang mustahil.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
(aji/aji)
https://ift.tt/2EEM9uN
February 28, 2019 at 11:31PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Konsensus: Februari 2019, Diramal Ada Deflasi 0,05%"
Post a Comment