
Sepanjang pekan ini, rupiah melemah 0,25% di hadapan dolar AS secara point-to-point. Dolar AS pun kembali mendekati level Rp 14.000.
Tidak hanya rupiah, berbagai mata uang utama Asia pun melemah terhadap greenback. Hanya yuan China yang boleh dibilang selamat, karena pasar keuangan Negeri Tirai Bambu libur selama pekan ini memperingati Tahun Baru Imlek.
Bahkan depresiasi rupiah yang sebesar 0,25% terlihat minimalis dibandingkan mata uang Benua Kuning lainnya. Baht Thailand menjadi mata uang terlemah di Asia, disusul oleh dolar Singapura dan dolar Taiwan. Jadi performa rupiah sebenarnya tidak terlalu jelek.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang Asia selama minggu ini:
Dari sisi eksternal, dolar AS memang sedang mendapat momentum penguatan. Tidak hanya di Asia, mata uang Negeri Paman Sam juga menguat secara global.
Akhir pekan ini, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) menguat 0,14%. Dalam sepekan terakhir, indeks ini melonjak hampir 1%.
Jadi memang sulit bagi rupiah dkk di Asia untuk berbicara banyak di hadapan dolar AS dalam seminggu ini. Dolar AS terlalu sulit untuk ditumbangkan.
http://bit.ly/2SGgalv
February 10, 2019 at 04:55PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Memang Melemah, Tapi Tak Jelek-jelek Amat Lho"
Post a Comment