"Enggak. Saya nanti akan cek kalau mahalnya. Tapi enggak juga sih," ujarnya.
![]() |
Menurut Luhut, terlampau dini untuk menilai tarif Jalan Tol Trans Jawa yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mahal. Apalagi pengenaan tarif baru diberlakukan pada pekan ketiga Januari 2019.
"Nanti akan dievaluasi. Kan membangun itu mereka juga hitung. Revenue (pendapatan) yang didapat dengan investasi segitu. Itu enggak sembarang dibuat juga," kata Luhut.
![]() |
Mantan kepala staf presiden itu menambahkan keberadaan Jalan Tol Trans Jawa telah menghadirkan opsi tambahan kepada masyarakat. Ia mencontohkan masyarakat yang hendak bepergian dari Jakarta menuju Surabaya.
"Sekarang misalnya orang pergi dari sini ke Solo, 3, 4, 6 jam. Solo ke Surabaya tinggal 2,5 jam. Sekarang kan tinggal berarti lalu lintas di utara jadi longgar. Jadi lebih cepat juga karena cost-nya lebih murah. Atau mereka ingin lebih cepat, ya ikut tol. Jadi punya pilihan," ujar Luhut.
"Jadi akan terjadi penyesuaian baru. At the end, cost-nya pasti akan turun. Pasti itu. Kalau kita angkut pasti cost turun karena ada alternatif. Ada pilihan pesawat, pantura, ada tol, ada kereta api. Jadi dulu tidak ada pilihan itu," lanjutnya.
Simak penjelasan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia terkait tarif Jalan Tol Trans Jawa di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/prm)
http://bit.ly/2HSfYLP
February 04, 2019 at 10:14PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tol Trans Jawa Dikeluhkan Mahal, Apa Kata Luhut?"
Post a Comment