Search

ASABRI Kurangi Porsi, Saham Inti Agri Masuk Radar BEI

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perikanan PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) akhirnya masuk radar pengawasan Bursa Efek Indonesia (BEI) karena terjadi penurunan harga dan aktivitas saham IIKP yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).

Data perdagangan menunjukkan pada sesi 2 Jumat ini (10/5/2019), saham IIKP turun 1,56% di level Rp 63/saham dengan nilai transaksi Rp 11 miliar dan volume perdagangan 174,07 juta saham.

Secara mingguan, saham IIKP minus 29,21%, sementara secara tahun berjalan atau year to date (ytd) minus 74%.

"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham IIKP tersebut, perlu kami sampaikan bahwa BEI saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," kata Lidia M Panjaitan, Kadiv Pengawasan Transaksi BEI, Jumat (10/5/2019), dalam pengumuman resmi Bursa.


BEI meminta investor memperhatikan jawaban emiten atas permintaan komfirmasi BEI, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasi perusahaan dan memperhatikan kembali rencana aksi korporasi emiten apabila belum mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Selain itu, investor juga diminta mempertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil keputusan investasi.

Hingga saat ini belum ada isu signifikan yang memicu saham IIKP ini amblas. Begitu pun tak ada aksi korporasi belakangan ini.

ASABRI Berkurang
Salah satu katalis negatif saham ini ialah PT ASABRI (Persero) yang mulai mengurangi kepemilikan saham di IIKP. BUMN pengelola dana asuransi dan jaminan sosial bagi TNI, Polri, dan PNS Kementerian Pertahanan ini perlahan menjual porsi sahamnya.

Mengacu laporan keuangan Maret 2019, saham terbesar IIKP ialah ASABRI sebesar 11,58% atau sebanyak 3,89 miliar saham senilai Rp 38,89 miliar. Padahal, September 2018 ASABRI masih memiliki 14,74% atau 4,95 miliar saham senilai Rp 49,51 miliar.

Artinya BUMN ini sudah menjual 1,06 miliar saham IIKP. Sisa saham per Maret 2019 dimiliki 

PT Maxima Agro Industri 6,30% dan saham publik bertambah menjadi bertambah jadi 82,12% dari September 2018 yakni 78,96%.

Perseroan akan menggelar RUPST pada Selasa 21 Mei mendatang di Mega Anggrek Hotel & Convention, Jakarta.

Pendapatan perseroan paling besar dari bisnis penjualan ikan arwana jenis super red. Penjualan di pasar ekspor untuk ikan jenis ini mencapai Rp 2,33 miliar per Maret 2019.

Untuk pasar lokal sebesar Rp 700 juta, sehingga total pendapatan pada kuartal I-2019 mencapai Rp 3,16 miliar , turun dari periode yang sama tahun lalu Rp 4,29 miliar. Sayang, perseroan masih mencetak rugi bersih Rp 3,43 miliar, membengkak dari rugi bersih sebelumnya Rp 2,64 miliar.

(prm)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2HbIyFK
May 10, 2019 at 09:03PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "ASABRI Kurangi Porsi, Saham Inti Agri Masuk Radar BEI"

Post a Comment

Powered by Blogger.