Di Akhir Pekan Ini, IHSG Masih Berpotensi Menguat!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memperlihatkan tanda-tanda bergerak menuju kenaikan setelah mengalami koreksi 2 hari lalu seiring dengan dampak persepsi negatif pasar akibat demo 22 Mei.

Pada perdagangan Kamis kemarin (23/5/2019), IHSG mampu menguat hingga 1,56% pada level 6.032 seiring dengan redanya aksi demo menolak hasil Pilpres 2019 tersebut.

Untuk perdagangan hari Jumat ini (24/5/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak menguat. Level pergerakan yang berpotensi terjadi antara 6.000 hingga 6.100. IHSG memang sepanjang pekan lalu tertekan cukup dalam seiring dengan net sell yang juga ramai, jadi wajar jika terdapat technical rebound.

Dari bursa global khususnya bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) pagi tadi ditutup berguguran. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 1,11%, S&P 500 terpangkas 1,19%, dan Nasdaq Composite terhempas 1,58%.

Dinamika perang dagang antara AS-China membuat investor ketar-ketir. Pemerintah China memasang posisi galak terhadap AS, yang membuat prospek dialog dagang kian buram.

"Jika AS ingin melanjutkan perundingan dagang, maka mereka harus tulus dan memperbaiki kesalahannya. Negosiasi hanya bisa berlanjut bila didasari kesamaan dan saling menghormati. Kami memantau perkembangan terkini dan siap melakukan langkah-langkah yang diperlukan," tegas Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, mengutip Reuters.

Sepertinya Beijing benar-benar kecewa dengan kebijakan Washington yang memasukkan Huawei ke daftar hitam. Pasalnya, kini semakin banyak perusahaan yang memutus hubungan kerja sama dengan Huawei.

Terakhir, raksasa elektronik asal Jepang, Panasonic, ikut menghentikan kerja sama. Panasonic berhenti mendatangkan sejumlah komponen dari Huawei. Sebelumnya, perusahaan pembuat chip asal Inggris, ARM, juga melakukan hal yang sama.

Dari sisi teknikal, IHSG menunjukkan tanda-tanda penguatan seiring terbentuknya pola bullish harami.

Sumber: Refinitiv

Secara pergerakan, IHSG semakin mantap bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5). Potensi menguat dalam jangka pendek pun semakin terbuka.

Indikator teknikal Stochastic Slow menunjukkan level jenuh beli (overbought) belum terjadi, maka potensi untuk kembali bergerak di zona hijau cukup terbuka.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/tas)

Let's block ads! (Why?)