Capaian ini terjadi sebelum Huawei dimasukkan daftar hitam perdagangan oleh Amerika Serikat (AS) namun telah mendapat berbagai serangan dari berbagai penjuru dunia.
Gartner juga mengatakan Huawei terus mempersempit jaraknya dengan Samsung, sang juara pertama. Namun, lembaga ini memperingatkan bahwa pertumbuhan pabrikan asal China itu bisa saja terhambat dalam waktu dekat.
AS pada 15 Mei melarang Huawei membeli produk-produk dari pemasok Negeri asal Paman Sam dengan alasan membahayakan keamanan nasional. Pemerintahan Presiden Donald Trump kemudian melunak pekan lalu dan memberi Huawei izin untuk membeli produk AS, termasuk mendapatkan update sistem operasi Android terbaru, hingga 19 Agustus.
Gartner mengatakan Samsung mempertahankan posisi tertingginya dengan capaian pangsa pasar 19,2% di kuartal pertama 2019, dilansir dari Reuters. Sementara itu, Huawei menyusul dengan 15,7% pasar dan Apple di posisi ketiga dengan 11,9%.
Huawei tercatat membukukan pertumbuhan tahunan tertinggi dibandingkan lima besar perusahaan dalam riset tersebut, yaitu Samsung, Huawei, Apple, dan pabrikan ponsel China lainnya, OPPO dan Vivo.
Huawei menjual 58,4 juta smartphone di tiga bulan pertama tahun ini dan mencatatkan pertumbuhan di semua wilayah, menurut laporan itu.
Padahal, total penjualan smartphone global turun 2,7% di periode yang sama atau terjual sekitar 373 juta unit.
Huawei secara khusus mencatatkan kinerja yang sangat baik di pasar ponsel terbesar dunia, yaitu Eropa dan Greater China. Penjualan pabrikan pimpinan Ren Zhengfei itu melonjak 69% di Eropa dan 33% di China. Huawei bahkan memiliki 29,5% pangsa pasar smartphone di Negeri Tirai Bambu.
Namun, dampak sanksi AS sepertinya akan menghantui para calon pembeli produk Huawei. PriceSpy, sebuah situs perbandingan produk yang menarik rata-rata 14 juta pengunjung per bulan mengatakan handset Huawei mendapat klik yang semakin sedikit dari para pembeli online.
Foto: Huawei (REUTERS/Dado Ruvic)
|
"Ketidaktersediaan aplikasi dan layanan Google di smartphone Huawei, bila diberlakukan, akan mengganggu bisnis ponsel pintar internasional Huawei yang merupakan hampir separuh dari bisnis ponselnya di seluruh dunia," kata Anshul Gupta, direktur senior riset Gartner.
"Hal ini tidak hanya membuah pembeli gelisah namun juga akan membatasi pertumbuhan Huawei dalam waktu dekat," tambahnya.
Berbagai perusahaan yang telah menghentikan seluruh atau sebagian bisnisnya dengan Huawei di antaranya Google, ARM milik SoftBank, Intel, Qualcomm, dan Panasonic.
Saksikan video mengenai sanksi AS terhadap Huawei berikut ini.
(prm)
http://bit.ly/2QAqIiM
May 29, 2019 at 01:53PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Di-bully Kanan Kiri, Penjualan Huawei Tetap Kalahkan Apple"
Post a Comment