"Realisasi pemboran Pertamina mendominasi realisasi pemboran migas di seluruh Indonesia. Komitmen pemboran ini adalah yang terbesar di Indonesia dalam rangka menjaga keberlangsungan produksi dari aset-aset eksisting," ujar Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu seperti dikutip dari keterangan resminya, Senin (27/5/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan, tahun ini, Pertamina berencana akan menyelesaikan 311 sumur pemboran eksplorasi dan eksploitasi di Indonesia, yang mana sekitar 38% diantaranya berada di wilayah kerja Mahakam.
"Selain itu, sebagai bagian dari upaya menahan laju penurunan alamiah produksi, Pertamina juga melakukan program work over dan well intervention serta predictive maintenance yang dapat mengurangi potensi unplanned shutdown," tambahnya.
Di sisi lain, perusahaan juga akan melakukan 98 proyek eksplorasi dan pengembangan hulu migas di Indonesia di 2019 dengan biaya investasi yang dianggarkan pada tahun ini mencapai US$ 1,9 miliar atau setara Rp 27,4 triliun.
Dharmawan menyebutkan, komitmen investasi Pertamina di sektor hulu menjadi prioritas perusahaan di 2019. Hal ini dibuktikan dengan nilai investasi sektor hulu secara keseluruhan yang mencapai sekitar US$ 2,6 miliar atau sekitar 60% dari keseluruhan investasi Pertamina pada RKAP 2019 yang mencapai US$ 4,2 miliar.
Dharmawan menegaskan, seluruh proyek tersebut dilaksanakan oleh anak usaha di sektor hulu migas Pertamina yang beroperasi di Indonesia. Adapun, 98 proyek itu terdiri dari 47 proyek yang dikerjakan oleh Pertamina EP, 29 proyek oleh Pertamina Hulu Energi (PHE), 19 proyek oleh Pertamina Hulu Indonesia (PHI), 2 proyek oleh Pertamina EP Cepu (PEPC), dan 1 proyek oleh Pertamina EP Cepu Alas Dara Kemuning (PEPC ADK).
"Proyek-proyek migas tersebut meliputi kegiatan untuk mempertahankan base production seperti kegiatan pemboran, konstruksi fasilitas produksi, pengembangan struktur temuan migas, serta pengembangan EOR," jelas Dharmawan.
Ia pun menuturkan, pentingnya proyek tersebut, mengingat perannnya dalam mempertahankan revenue generator hulu saat ini. "Kegiatan eksplorasi new ventures dilakukan melalui akses ke WK eksplorasi baru dan investasi untuk melakukan survey sesmik regional," imbuhnya.
Dharmawan menyampaikan, proyek pengembangan hulu migas yang dilakukan oleh Pertamina diharapkan mampu membantu penguatan produksi migas nasional.
"Kami optimistis proyek ini bisa dikerjakan, dan pengembangan ini diperlukan karena sebagian besar wilayah kerja migas di Indonesia sudah membutuhkan pendekatan yang lebih khusus karena lapangan-lapangan tersebut sudah beroperasi lebih dari 40 tahun," pungkasnya. (hps/hps)
http://bit.ly/2JFBqUs
May 27, 2019 at 04:45PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Genjot Produksi, Pertamina Bor 77 Sumur dan 98 Eksplorasi Migas"
Post a Comment