Dibuka Menghijau 0,09%, Akankah IHSG Bertahan hingga Sore?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,09% di level 6.185,42 pada perdagangan sesi I, Kamis ini (12/12/2019).

Rabu kemarin (11/12/2019), IHSG ditutup melemah 0,06% ke level 6.180,1. Tak seirama dengan laju bursa saham Benua Kuning yang ditransaksikan menguat: indeks Shanghai naik 0,24%, indeks Hang Seng menguat 0,79%, indeks Straits Times bertambah 0,41%, dan indeks Kospi terapresiasi 0,36%.

Mega Capital Sekuritas, dalam risetnya memaparkan, sentimen Bank Dunia yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi penekan laju IHSG sepanjang perdagangan kemarin.

Dalam rilis tersebut, Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 menjadi 5.0% dari 5.1%. Sedangkan di tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan sebesar 5.1%.

Sisi lain, lanjut Mega Sekuritas, bank sentral AS, The Fed, juga memberikan indikasi tidak akan menaikkan suku bunga acuan pada 2020 mendatang sepanjang tingkat inflasi terkendali.

"IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas di kisaran 6.160 - 6.210," ungkap Mega Sekuritas, Kamis (12/12/2019).

Sementara itu, Valbury Sekuritas juga menekankan katalis yang masih terbatas, demikian halnya dengan sentimen eksternal yang bahkan lebih banyak diliputi oleh ketidakpastian baik kesepakatan perang dagang dan kondisi politik AS.

Namun, lanjut Valbury, pelaku pasar sedikit mengabaikan faktor tersebut karena prospek pasar akhir tahun yang secara siklus biasanya positif. "Kondisi dapat memberikan dampak bagi IHSG bisa mengarah pergerakannya ke zona hijau," tulis Valbury dalam riset harian, Kamis (12/12/2019).

Valbury memproyeksikan hari ini IHSG akan bergerak di kisaran support (batas bawah) 6.166/6.153/6.134 dan resistance (batas atas) 6.199/6.218/6.232.

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)